Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Gandeng Polisi Cari Pemuda Pelempar Batu ke Kereta yang Melintas di Gunung Antang

Kompas.com - 19/08/2022, 15:33 WIB
Tria Sutrisna,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencari pelaku pelemparan batu ke Kereta Api (KA) Argo Parahyangan yang melintas di kawasan Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur.

Hal itu disampaikan Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chaerunnisa ketika menjelaskan tindak lanjut terhadap aksi pelemparan batu ke KA jarak jauh tersebut.

"Saat ini Daop 1 Jakarta tengah berkordinasi dengan pihak berwajib serta berupaya mencari pelaku," ujar Eva dalam keterangannya, Jumat (19/8/2022).

Selain itu, lanjut Eva, Tim Pengamanan PT KAI Daop 1 Jakarta juga melakukan penyisiran dan pengamanan di lokasi pelemparan batu tersebut.

"Tim pengamanan DAOP 1 juga terus melakukan penyisiran serta pengamanan di area rawan pelemparan," kata Eva.

Baca juga: 4 Jenazah Korban Kebakaran Rumah Kos di Tambora Teridentifikasi, Ini Identitas Lengkapnya...

Eva pun menegaskan bahwa PT KAI Daop 1 Jakarta mengecam tindakan pelemparan batu tersebut dan akan memproses hukum para pelaku.

Para pelaku pelemparan batu tersebut, lanjut Eva, bisa dijerat dengan Pasal 194 Ayat 1 dan 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

"Larangan pelemparan terhadap kereta api juga telah diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian," ungkap Eva.

Dalam Pasal 180 UU disebutkan, "setiap orang dilarang menghilangkan, merusak, atau melakukan perbuatan yang mengakibatkan rusak dan/atau tidak berfungsinya Prasarana dan Sarana Perkeretaapian".

Sebelumnya, sejumlah pemuda diduga melempar batu ke arah Kereta Api (KA) jarak jauh di kawasan Gunung Antang. Aksi tersebut direkam oleh warga dan videonya viral di media sosial.

Baca juga: 2 Jenazah Korban Kebakaran Rumah Kos di Tambora Belum Teridentifikasi, RS Polri: Kami Masih Ambil Sampel DNA

Dalam video tersebut terlihat tiga orang pemuda duduk area perlintasan kereta kawasan Gunung Antang. Tak lama kemudian, para pemuda melempar batu beberapa kali ke arah KA jarak jauh yang melintas.

Dalam keterangan video dijelaskan bahwa rangkaian kereta yang dilempar batu itu adalah KA Argo Parahyangan.

Menanggapi hal itu, Kapolsek Matraman Kompol Tedjo Asmoro mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait aksi pelemparan KA dengan batu, dan pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian.

Dari situ, petugas belum mendapatkan informasi soal keberadaan para pemuda yang diduga melempar batu ke arah KA.

Baca juga: Korban Kebakaran Rumah Kos di Tambora Hangus, RS Polri: Jenazah Hampir Tak Dapat Dikenali

"Kami sudah cek di sekitaran lokasi nggak ada info. Bisa juga (itu pemuda) dari seberang Jatinegara," kata Tedjo.

Saat ini, kepolisian masih menyelidiki aksi pelemparan tersebut dan mencari keberadaan para pemuda tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com