Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Driver Taksi Online Putar Balik Imbas Tol BSD Tutup, Malah Terjebak Macet di Bukit Nusa Indah Ciputat

Kompas.com - 23/09/2022, 22:00 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Imbas tol BSD ditutup, seorang driver (pengemudi) aplikasi online bernama Sawon terjebak macet di Perumahan Bukit Nusa Indah, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan pada Jumat (23/9/2022) malam.

Ia berkendara dari Jalan Raya Puspitek menuju Jagakarsa, Jakarta Selatan dan hendak masuk ke tol BSD.

"Jam 19.00 ngelihat sudah padat, sudah ditutup sama petugas (tol). Saya akhirnya keluar Ciater ketemu maps, akhirnya sampai sini," ujar Sawon saat ditemui di Perumahan Bukit Nusa Indah, Jumat.

Baca juga: Pencuri Spion Mobil Kembali Beraksi di Jalan S Parman

Berniat menghindari macet, Sawon malah terjebak macet di jalanan perumahan.

Bahkan, perjalanan dari jembatan penyeberangan Parung Benying menuju Perumahan Bukit Nusa Indah yang berjarak 1 kilometer, memakan waktu hingga 90 menit.

"Satu jam setengah kejebak macet, akhirnya mampir ke warung ngopi nunggu situasi lancar lagi. Nyampe warung ini jam 20.30 WIB, nunggu agak bisa jalan," jelas Sawon.

Di lokasi yang sama, pedagang bernama Agus (39) mengatakan baru kali ini melihat kemacetan parah terjadi di Perumahan Bukit Nusa Indah.

Baca juga: Antrean Pertalite di SPBU Semakin Panjang, Warga Mulai Beralih ke Vivo

"Pernah macet di depan mau keluar Bukit Nusa Indah, tapi enggak separah ini, baru hari ini. Sejak jam 18.00 mulai macet sampai jam 21.00 WIB masih macet," kata Agus.

Menurut dia, kemacetan itu terjadi karena lalu lintas keluar Perumahan Bukit Nusa Indah menuju Ciputat padat di Pertigaan Arya Putra.

Sedangkan dari Perumahan Bukit Nusa Indah menuju arah Jombang, Sudimara, kerap macet di pertigaan Tanah Tingal.

"Tol juga pada ditutup, pada balik lagi keluar. Jadi pada nyari jalan alternatif kali," pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com