Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu JPO di Bundaran HI Dibongkar demi Jaga Visual Patung Selamat Datang, Kini Justru Dihalangi Halte Baru Transjakarta

Kompas.com - 30/09/2022, 08:19 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan penyeberangan orang (JPO) Tosari yang terhubung dengan Halte Tosari, Jakarta Pusat, telah dibongkar pada 2018.

Sebagai gantinya, para pejalan kaki bisa menuju Halte Tosari melalui pedestrian light controlled crossing (pelican crossing) atau atau lampu lalu lintas untuk pejalan kaki yang menyeberang.

Tak hanya itu, Pemprov DKI juga telah membongkar JPO Bundaran Hotel Indonesia (HI) sebelah utara Bundaran HI.

Dengan demikian, di sisi utara dan selatan Bundaran HI sudah tidak ada lagi JPO yang terpasang.

Baca juga: Pembangunan Halte Transjakarta Bundaran HI Halangi Pandangan ke Patung Selamat Datang, Disebut Langgar Aturan

JPO Dibongkar Demi Jaga Visual Air Mancur Bundaran HI

Salah satu alasan Pemerinah Provinsi DKI Jakarta membongkar JPO Bundaran HI karena keberadaannya dinilai menghalangi Patung Selamat Datang yang akan menyambut para atlet Asian Games.

"Jadi nanti kita akan bisa merasakan Jalan Thamrin lurus tanpa ada JPO dan sampai di sekitar Bundaran HI kita akan menyaksikan lagi patung selamat datang," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Minggu (22/7/2018).

Perobohan JPO ini dilakukan menjelang laga Asian Games digelar. Dengan demikian, para tamu dari mancanegara dapat menyaksikan patung itu saat melintasi ruas jalan tersebut.

"Patung selamat datang itu dulu dibangun untuk mengucapkan selamat datang kepada para peserta Asian Games tahun 1962."

"Sekarang dengan JPO nanti diturunkan semua orang yang lewat dari Jalan Thamrin ke arah Sudirman akan bisa melihat patung ini juga seperti semula," tutur Anies.

Baca juga: Halangi Patung Selamat Datang, JPO Dekat Bundaran HI Akan Dirobohkan

Revitalisasi Halte Diminta Dihentikan

Pembangunan atau revitalisasi halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI, Jakarta Pusat, diminta disetop. Permintaan itu datang dari sejarawan JJ Rizal.

"Pak Gubernur mohon stop pembangunan Halte Tosari-Bundaran HI yang merusak pandangan ke Patung Selamat Datang dan Henk Ngantung Fontein warisan Presiden Soekarno dengan Gubernur Henk Ngantung sebagai poros penanda perubahan ibu kota kolonial ke ibu kota nasional," kicau JJ Rizal dalam akun Twitter miliknya, @JJRizal, Kamis (29/9/2022).

JJ Rizal telah mengizinkan twitnya itu untuk dikutip media. Dalam twit itu, JJ Rizal juga menyebutkan PT Transjakarta harusnya berefleksi mengadopsi etos kerja Presiden pertama RI Soekarno.

JJ Rizal berharap, PT Transjakarta menemukan desain halte yang tepat, alih-alih menutup pandangan Patung Selamat Datang.

Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan sepakat dengan usulan JJ Rizal itu. Azas menambahkan, PT Transjakarta seharusnya tidak perlu membangun halte yang besar.

"Kawasan di situ memang sejak awal dibangun oleh visi Soekarno," kata Azas saat dihubungi, Kamis petang.

Baca juga: Pembangunan Halte Bundaran HI Diminta Disetop karena Ganggu Pandangan ke Patung Selamat Datang

Halaman:


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com