Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimnya Normalisasi Tanggul Jadi Salah Satu Penyebab Banjir di Jakarta

Kompas.com - 11/10/2022, 15:36 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minimnya normalisasi tanggul di beberapa wilayah DKI Jakarta menjadi salah satu penyebab banjir yang terjadi pada Senin (10/10/2022).

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Kasudin SDA) Jakarta Timur Wawan Kurniawan mengatakan, untuk di wilayah Jakarta Timur, hanya ada beberapa tanggul yang digunakan untuk menahan air kiriman dari Kali Ciliwung.

"Memang yang terjadi, beberapa titik lokasi belum ada pembebasan. Untuk daerah Cawang, sedang dibangun oleh Pemprov DKI yang bekerja sama dengan pihak ketiga untuk pembebasan langsung sheetpile di Cawang," ujar Wawan kepada Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Baca juga: Bukan Banjir, Anies Sebut Trust Issue Nomor Satu di Jakarta adalah Biaya Hidup

"Untuk yang lain-lainnya seperti di Balekambang, sedang dalam progres Pemda untuk pembebasan normalisasi tanggul," sambung dia.

Wawan mengatakan, pengendalian air dari hulu sudah dilakukan, tetapi karena keterbatasan tanggul di hilir, air menjadi meluap dan akhirnya merendam permukiman warga.

Ia mengungkapkan bahwa kondisi banjir yang terjadi itu juga bukan disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur, melainkan murni karena luapan air dari Kali Ciliwung.

Luapan debit air membuat aliran kali menjadi penuh dan merendam ratusan rumah warga.

Baca juga: Anies: RT di Jakarta Ada 30.000, yang Kena Banjir 30, Its Not Even One Percent

Kendati merendam beberapa wilayah Jakarta Timur, Wawan memastikan kondisi banjir di Jakarta Timur sudah sepenuhnya surut dan tidak ada lagi genangan air.

Sudin SDA Jakarta Timur juga sudah menyiagakan unit pompa mobile untuk antisipasi banjir susulan.

"Kalau memang (air) itu kembali ke Kali Ciliwung, kami sudah menyediakan pompa mobile yang kami punya di lokasi-lokasi yang diprediksi terjadi luapan air, seperti di Cawang, Bidara Cina, Balekambang. Pasti nanti akan kami pompa," ujar dia.

Sebagai informasi, beberapa wilayah di DKI Jakarta direndam banjir pada Senin kemarin. Beberapa wilayah di Jakarta Timur adalah salah satu yang terdampak.

Baca juga: Jakarta Timur Banjir, Sudin SDA: Murni akibat Luapan Kali Ciliwung

Wilayah di Bidara Cina bahkan terendam air hingga ketinggian 220 sentimeter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com