Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Klaim Revitalisasi Trotoar Margonda Sesuai Desain meski Halangi Akses Sekolah

Kompas.com - 09/11/2022, 19:57 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Citra Indah Yulianty buka suara atas polemik revitalisasi trotoar Jalan Margonda yang beda tinggi dengan permukaan SDN Pondok Cina 1, Beji.

Menurut dia, Dinas PUPR mengerjakan revitalisasi trotoar Jalan Margonda sesuai detail engineering design (DED) yang telah tentukan.

"Kenapa kami meninggikan trotoar tersebut, karena memang sesuai arahan dari Dinas Rumkim dengan gambar desain DED yang ada," ujar Citra saat ditemui di kawasan Cilodong, Depok, pada Rabu (9/11/2022).

Baca juga: Revitalisasi Trotoar Jalan Margonda Halangi Akses Masuk SDN Pondok Cina 1

Dikatakan Citra, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sudah merencanakan pengalihfungsian lahan sekolah untuk pembangunan masjid agung.

Rencana pengalihfungsian itu sudah ada sejak 2016.

"Yang pasti memang itu sudah ada rencana Pemkot Depok bahwa di sana akan relokasi untuk masalah masjid," kata Citra.

"Sebetulnya dulu juga dari tahun 2016 itu sudah ada relokasi tapi untuk ruang terbuka hijau. Kalau sekarang untuk pembangunan masjid," sambung dia.

Baca juga: Perbedaan Tinggi Trotoar dengan Lahan SDN Pondok Cina 1 Teratasi, Pekerja Buatkan Akses Masuk

Untuk itu, Citra meyakini bahwa para orangtua siswa-siswi sebetulnya sudah mengetahui rencana pengalihfungsian lahan tersebut.

Terlebih, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Depok Mohammad Idris meninjau SDN Pondok Cina 1 untuk menindaklanjuti rencana pengalihfungsian sebagai masjid.

"Menurut saya orangtua murid sudah pasti tahu terkait penataan untuk rencana pembangunan masjid," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral di media sosial menunjukkan proyek revitalisasi trotoar di Jalan Margonda dibangun begitu tinggi, sehingga menyulitkan akses masuk ke SDN Pondok Cina 1.

Baca juga: Penjelasan Pemkot Depok soal Trotoar Maronda Halangi Akses Masuk SDN Pondok Cina 1

Terdapat beda tinggi sekitar 120 sentimeter antara permukaan trotoar dengan akses masuk ke pagar sekolah.

Akibatnya, siapa pun yang berjalan masuk ke arah sekolah, mesti pelan-pelan turun dari trotoar ke area sekolah.

Begitu pula sebaliknya. Siapa pun yang hendak keluar sekolah menuju Jalan Margonda, mesti setengah memanjat untuk bisa berdiri di trotoar.

Kondisi beda tinggi permukaan ini membahayakan orang yang melintas di trotoar. Apabila berjalan kurang seksama, pejalan kaki kemungkinan bisa terperosok.

Baca juga: Trotoar Margonda yang Tak Pernah Steril Bahkan Saat Sedang Direvitalisasi, Jadi Tempat Parkir dan Jualan...

Menurut masyarakat yang ditemui di sekitar area sekolah, trotoar itu diketahui baru dibangun pada Selasa (8/11/2022) malam.

Pada Rabu siang, pekerja membuat akses masuk ke SDN Pondok Cina 1. Dari trotoar, akses tangga dibuat di sisi kiri, adapun sisi kanan adalah jalan semen menurun.

Pengerjaannya dilakukan oleh sekitar empat orang. Mereka tampak mengenakan kaus bertulisan Dinas PUPR Kota Depok.

"Iya, biar orang bisa masuk ke sini (area sekolah)," ujar salah satu pekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com