Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tantan Hermansah
Dosen

Pengajar Sosiologi Perkotaan UIN Jakarta

Kelaparan di Kota dan Tragedi Komunitas

Kompas.com - 14/11/2022, 09:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERISTIWA tragis yang menimpa sebuah keluarga yang ditemukan meninggal di Kalideres, Jakarta, menghentakkan kita semua.

Beberapa analisis yang dikemukakan oleh pihak yang berwenang. Antara lain mereka menyebutkan bahwa subyek yang meninggal karena tidak adanya asupan makanan yang cukup lama ke tubuh mereka.

Hasil analisis forensik juga menyebutkan bahwa mereka meninggal tidak bersamaan.

Bukti-bukti di lapangan menunjukkan bahwa ada beberapa atau ada orang yang kemudian menyaksikan sebagian anggota keluarga itu meninggal sampai kemudian dia tidak bisa berbuat apa-apa dan akhirnya subyek terakhir wafat menyusul anggota keluarga yang sudah wafat lebih dulu.

Kesimpulan ini muncul dari bukti-bukti yang ditemukan bahwa ada upaya-upaya bertahan dari bau mayat yang dilakukan oleh subjek terakhir, seperti adanya kapur barus dan bedak bayi yang ditebarkan.

Terlepas dari semua penjelasan di atas, ada satu hal yang yang bisa disorot untuk membaca peristiwa ini dari perspektif sosiologi.

Di mana kejadian ini mengundang pertanyaan: bagaimana peran masyarakat pada keluarga ini?

Katakanlah bahwa keluarga yang kemudian meninggal ini benar karena kelaparan. Jika ternyata memang demikian, berarti kita sebagai publik patut mempertanyakan bagaimana pola relasi hubungan keluarga tersebut dengan tetangganya.

Adakah interaksi intens yang dilakukannya, sehingga mereka bisa sedikit mengetahui peristiwa apa yang berlaku di dalam rumah tersebut.

Sebab jika mendengar penjelasan pihak berwajib, bahwa ada yang sudah meninggal lebih dahulu, mengapa yang masih hidup tidak melapor kepada pihak RT atau memberitahukan kepada tetangganya, alih-alih menunggu waktu untuk “pergi” bersama mereka yang sudah wafat terlebih dahulu.

Begitu banyak pertanyaan yang menggayuti publik. Misalnya, apakah persepsi tentang individualisme perkotaan demikian telah membatasi keluarga tersebut untuk berinteraksi dan diketahui oleh publik?

Apakah faktor yang menyebabkan ketertutupan sikap dan perilaku mereka, sehingga meski dalam situasi mendapat musibah lebih memilih untuk tetap tertutup? Serta sejumlah pertanyaan lainnya, yang tentu saja tidak akan pernah bisa dikonfirmasi kepada pelaku.

Sejumlah pertanyaan ini kemudian mengundang kita untuk kembali menengok satu pendekatan yang lama sekali sudah berlaku dalam teori sosiologi. Pendekatan ini adalah komunitas.

4 sosok jenazah ditemukan dalam keadaan membusuk di dalam rumah di perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022). Rumah tersebut pun digaris polisi pada Jumat (11/11/2022).Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI 4 sosok jenazah ditemukan dalam keadaan membusuk di dalam rumah di perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022). Rumah tersebut pun digaris polisi pada Jumat (11/11/2022).
Komunitas merupakan entitas manusia yang berelasi dalam sebuah konteks sosial yang diikat oleh suatu kesepakatan.

Secara strata, komunitas berada di atas di atas keluarga, tetapi di bawah masyarakat. Terdapat pemaknaan yang berbeda antara komunitas dan kumpulan atau kerumunan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com