Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Suami-Istri yang Tewas di Kalideres Mengering, Bisakah Dikremasi?

Kompas.com - 15/11/2022, 05:00 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Tata Usaha Krematorium Cilincing Cecep Rukhikmat, menyebut proses kremasi tetap dapat dilakukan pada kondisi jenazah yang sudah mengering. 

Hal ini disampaikan Cecep menanggapi rencana kremasi satu keluarga yang ditemukan tewas di sebuah rumah di Kalideres, Jakarta Barat. 

Pihak keluarga sebelumnya mengatakan, jasad keempat korban itu akan dikremasi di Krematorium Cilincing. 

Cecep mengatakan, proses kremasi pada jasad korban itu prosedurnya sama saja dengan kremasi pada umumnya. 

"Untuk prosesnya itu sama aja, cuman bedanya waktu proses (kremasi) itu tinggal beberapa jam aja, kan sudah tidak ada daging. Kalau SOP tetap sama," ungkap Cecep saat ditemui di Krematorium Cilincing, Senin.

Baca juga: Kriminolog Menduga Keluarga Tewas di Kalideres Dilaparkan, Bekas Makanan Bisa Jadi Petunjuk Eksekutor Terakhir

Untuk jenazah yang sudah tak berdaging, lanjut dia, waktu kremasi dengan oven berkisar antara 1 sampai 1 jam 30 menit.

Sebaliknya, kremasi mayat utuh atau jenazah basah bisa memakan waktu 2 jam dengan metode pembakaran kayu dan 1 jam 30 dengan pembakaran oven.

Perwakilan keluarga korban bernama Handoyo yang mendatangi Markas Polsek Kalideres pada Sabtu (12/11/2022), berkata bahwa keempat jenazah akan dikremasi di Krematorium Cilincing setelah selesai diotopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Namun, hingga Senin hari ini, belum ada pihak keluarga yang mendatangi Krematorium Cilincing untuk mendaftarkan kremasi jenazah.

"Belum ada pendaftaran (korban tewas misterius di Kalideres). Dari pihak keluarga korban pun belum ada ke sini sama sekali," tutur Cecep.

Baca juga: Krematorium Cilincing Belum Terima Pendaftaran Kremasi Satu Keluarga Tewas Misterius di Kalideres

Jasad dua korban sudah mengering

Keempat korban tewas itu ditemukan di dalam rumah di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).

Korban adalah satu keluarga, yakni Rudyanto Gunawan (71) dan istrinya Renny Margaretha Gunawan (68).

Lalu ada Dian (40), anak dari Rudyanto-Margaretha, serta Budyanto Gunawan (69), ipar dari Rudyanto.

Polisi menduga pasangan suami istri Rudyanto-Margaretha tewas lebih dulu dibandingkan anak dan iparnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Sosok yang Lebih Dulu Meninggal dalam Kasus Sekeluarga Tewas Membusuk di Kalideres

Dugaan itu terlihat dari kondisi keempat jasad.

"Kalau kami lihat (keempat jasad) sepintas sih memang, kami lihat sudah keliatan kondisinya berbeda, ada dua orang yang mengering kan artinya sudah lama. Sedangkan yang dua lainnya proses pembusukan. Itu keterangan dokter forensik," ujar Kanit Kriminal Umum Polres Jakarta Barat AKP Avrilendy dalam keterangannya, Senin (14/11/2022).

Berdasarkan hasil otopsi, tak ada tanda kekerasan pada jasad mereka. Belum pula ditemukan zat/unsur berbahaya di organ dalam.

Hal lain yang menjadi sorotan adalah tidak ditemukan sari-sari makanan di lambung keempat korban tewas tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com