Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pemprov DKI Alokasikan Lagi Anggaran Jalur Sepeda Usai Dikritik tapi Bukan untuk Bangun Jalur Baru...

Kompas.com - 18/11/2022, 05:45 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) kembali mengalokasikan anggaran berkait jalur sepeda dalam rancangan APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2023 yang sebelumnya dihapus.

Hal itu dilakukan saat Komisi B DPRD DKI Jakarta menggelar rapat dengan Dishub DKI di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/11/2022).

Adapun nilai anggaran jalur sepeda itu Rp 7,5 miliar.

Baca juga: Anggaran Jalur Sepeda Kembali Masuk RAPBD 2023, Bike to Work: Prioritaskan untuk Jamin Keselamatan Pengguna

Seperti diketahui, Dishub DKI awalnya memutuskan mencoret anggaran jalur sepeda dalam rapat bersama Komisi B DPRD DKI pada 11 November 2022.

Anggaran yang saat itu dicoret yakni anggaran untuk membangun jalur sepeda senilai Rp 38 miliar dan anggaran evaluasi jalur sepeda Rp 1,9 miliar.

Proses pengembalian anggaran

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli berujar, pengembalian anggaran itu dilakukan saat komisinya menggelar rapat bersama Dishub DKI soal RAPBD 2023 di Grand Cempaka, Rabu.

"Semalam di rapat komisi, (anggaran soal jalur sepeda) dimasukkan lagi (dalam RAPBD DKI 2023). Tadinya kan dicoret ya," ujar Taufik melalui sambungan telepon, Kamis (17/11/2022).

Baca juga: Evaluasi Jalur Sepeda Sendiri, Dishub DKI Batal Kerja Sama dengan ITDP

Kemudian, Taufik menyatakan, anggaran Rp 7,5 miliar itu muncul setelah Dishub DKI mengurangi anggaran sejumlah program lain untuk dialihkan menjadi anggaran jalur sepeda.

Dengan demikian, total plafon anggaran Dishub DKI dalam RAPBD 2023 tidak berubah.

"Secara total, anggarannya (Dishub DKI) tidak naik atau turun, tapi digeser (dari anggaran lain ke anggaran jalur sepeda)," sebut dia.

Total anggaran untuk Dishub DKI dalam RAPBD 2023 adalah Rp 7,6 triliun dan telah disetujui Komisi B DPRD DKI Jakarta dalam rapat pada 11 November 2022.

Bukan untuk bangun jalur baru


Taufik berujar, anggaran Rp 7,5 miliar itu bukan untuk membangun jalur sepeda yang baru, melainkan untuk keperluan jalur sepeda yang sudah ada.

Dia memerinci, dari anggaran Rp 7,5 miliar, Rp 5 miliar digunakan untuk pengoptimalan atau perbaikan jalur sepeda.

Kemudian, Rp 2 miliar untuk evaluasi jalur sepeda yang sudah ada dan Rp 500 juta untuk sosialisasi hasil evaluasi.

"Misal dievaluasi, jalur yang ini salah, terlalu berbahaya, maka itu dipindahkan dengan dana yang Rp 5 miliar," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Baca juga: Pemprov DKI Kembalikan Anggaran Jalur Sepeda Usai Dikritik Banyak Pihak

Halaman:


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com