Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimalisasi Penurunan Muka Tanah, Warga DKI Disebut Mestinya Pakai Air Bersih dari PAM Jaya

Kompas.com - 16/12/2022, 16:03 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menekankan, seluruh warga di DKI Jakarta seharusnya menggunakan layanan yang disediakan pihaknya.

Untuk diketahui, PAM Jaya merupakan BUMD DKI Jakarta yang bergerak dalam sektor penyediaan air bersih.

"(Seluruh warga DKI) memang harusnya pakai pipa (yang disediakan PAM Jaya)," ucap Arief di Marunda Kepu, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022).

Baca juga: PAM Jaya Akui Penyaluran Air Bersih di Jakarta Baru 66 Persen

Ia mengungkapkan, permukaan tanah di DKI Jakarta akan terus menurun jika warga kerap menggunakan air tanah secara berlebihan.

Dengan menggunakan air bersih dari PAM Jaya, Arief menuturkan, penurunan permukaan tanah dapat diminimalisasi.

"Memang saat ini isu tentang permukaan tanah yang turun karena mengambil berlebihan, mengeksploitasi air tanah," tutur dia.

"Jadi, kalau memang sudah pipa, insya Allah semua bisa diselamatkan," sambung Arief.

Baca juga: Ambil Bahan Baku Air Bersih dari 13 Sungai di Ibu Kota, PAM Jaya: Cuma 5 Persennya

Di sisi lain, penyaluran air bersih di Ibu Kota melalui PAM Jaya saat ini baru mencapai 66 persen.

Kapasitas air yang disalurkan per detik saat ini mencapai sekitar 20.500 liter.

"(Penyaluran air bersih di Ibu Kota) sekarang sudah 66 persen. Kapasitasnya (air yang disalurkan) sudah di 20.500-an liter per second (LPS)," ucap dia.

Arief mengungkapkan, untuk menyalurkan air bersih hingga ke seluruh wilayah Ibu Kota, PAM Jaya berencana menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

Bentuk kerja sama ini adalah government to government (G to G).

Baca juga: Di Hadapan Ratusan Karyawan Eks Mitra, Dirut PAM Jaya: Tidak Boleh Lagi Swasta Kelola Air di Jakarta

Menurut Arief, PAM Jaya tengah berupaya mempercepat kerja sama tersebut.

"Kami juga akan bekerja sama dengan Kota Tangerang dan insya Allah juga dengan Kabupaten Tangerang untuk menambah asupan lagi air yang akan kami coba beli dari sana," kata Arief.

"Ini kami, PAM Jaya, minta G to G dipercepat, nanti airnya juga bisa kita ambil," sambung dia.

Dalam kesempatan itu, Arief menekankan, PAM Jaya tidak akan menunggu hingga 2030 untuk menyalurkan air ke seluruh penjuru Ibu Kota.

"Jadi kami tidak mau menunggu sampai 2030. Kami tetap gerilya mencari air di mana pun, kemudian kami bisa pipanisasikan," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com