Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cemburu Mantan Istrinya Dipacari, Eks Napi Narkoba Habisi Nyawa Tetangganya

Kompas.com - 21/12/2022, 14:54 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

TANGERANG, KOMPAS.com - Peristiwa pembunuhan terjadi di Kota Tangerang, tepatnya di jalan KH Hasyim Ashari, Kampung Pedurenan, Karang Tengah, Minggu (18/12/2022), sekitar pukul 11.30 WIB.

Seorang pria berinisial TS (41) tega menghabisi nyawa tetangganya sendiri, EP (28), karena ia merasa cemburu mantan istrinya dipacari oleh korban.

Meski sudah resmi berpisah, TS tak terima mantan istrinya yang berinisial H merajut kasih dengan EP. Hal itu membuat TS gelap mata sehingga menusuk EP hingga tewas.

"Benar, penusukan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, dikutip dari TribunJakarta.com.

Baca juga: Nasib Tragis Kepala Toko Total Buah Serpong, Dibunuh Anak Buah yang Kesal Tak Dipinjami Rp 250.000...

Beberapa jam setelah TS menusuk EP, piket Unit Reskrim Polsek Ciledug langsung bergerak ke lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

Setelah itu, tersangka TS langsung ditangkap. Barang bukti pun ikut disita pihak Unit Reskrim Polsek Ciledug.

"Motifnya cemburu dengan mantan istrinya, dari tangan tersangka petugas berhasil mengamankan barang bukti pisau stainless bergagang besi, yang digunakan untuk menusuk korban," jelas Zain.

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka TS sudah diamankan di Mapolsek Ciledug, Polres Metro Tangerang Kota.

Baca juga: Seorang Wanita Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Madiun, Diduga Korban Pembunuhan

Menurut Zain, TS dijerat dengan pasal 351 ayat 3 KUHP atau 340 KUHP.

"Ancaman hukumannya 20 tahun penjara atau seumur hidup," tutur Zain.

Sementara itu, Kapolsek Ciledug, Kompol Noor Meghantara, mengatakan bahwa EP tewas setelah sempat menjalani perawatan akibat luka tusuk dari pisau yang ditancapkan TS

"Betul (meninggal karena ditusuk), penganiayaan mengakibatkan meninggal," ujar Noor Senin (19/12/2022).

Baca juga: Tetangga Sebut Pembunuhan Ibu Muda di Malang Diduga Dilatarbelakangi Kecemburuan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com