Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Kurangi Titik JakWifi, PDI-P: Masyarakat Miskin Perlu Internet

Kompas.com - 07/01/2023, 22:16 WIB
M Chaerul Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menyayangkan pengurangan layanan internet gratis (JakWifi) bagi masyarakat oleh Pemerintah Provinsi Jakarta (Pemprov DKI).

Menurut Gembong, masyarakat masih membutuhkan akses internet JakWifi, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Sebab, mereka tidak perlu merogoh kocek untuk membeli paket seluler agar bisa berkegiatan online.

"Tapi ketika tidak ada akses internet yang bisa dinikmati melalui gratis itu maka yang terjadi biaya orang miskin jadi lebih mahal," kata Gembong dalam keterangannya, Sabtu (7/1/2022).

Baca juga: Pemprov DKI Kurangi Titik JakWifi, Pengamat Ingatkan Pemasangan Wifi harus Tepat Sasaran...

Gembong berpandangan, akses internet sejatinya bukan hanya diperuntukan bagi kalangan masyarakat berpenghasilan tinggi.

Akan tetapi, akses internet juga dibutuhkan bagi seluruh lapisan masyarakat, terkhusus masyarakat miskin yang berhadapan dengan sistem belajar online.

"Sekarang akses internet itu bukan untuk orang kaya saja, tapi khususnya masyarakat miskin yang mereka memiliki anak-anak sekolah juga masih membutuhkan,” kata Gembong.

Meski MBR sudah mendapat bantuan dana melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP), kata Gembong, bantuan itu tidak termasuk dengan akses digital anak-anak.

Ia menganalogikan, jika dalam satu keluarga memiliki dua hingga tiga anak yang masih sekolah, mereka akan mengeluarkan biaya lebih mahal dalam setiap minggunya.

“Mereka sekali beli paket Rp 50.000 dan habis dalam seminggu, kalau anaknya ada tiga bisa Rp 150.000 seminggu," kata Gembong.

"Sementara saya yang kategorinya orang mampu katakanlah, saya cukup bayar Rp 400.000 (langganan internet rumah) sebulan sudah cukup untuk satu keluarga,” ujar tambah dia.

Baca juga: Komisi A DPRD DKI Minta Dinas Komunikasi Informatika Tambah Layanan JakWiFi

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurangi titik jaringan internet (wifi) di Ibu Kota dari 3.500 titik menjadi 1.263 titik pada tahun ini.

Fasilitas ini merupakan bagian program JakWifi, yaitu program gratis internet yang diluncurkan oleh Pemprov DKI pada 2020.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfotik) DKI Raides Aryanto mengatakan hal itu dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat setelah pandemi Covid-19.

"Karena pengurangan anggaran, jadi kuantitas berkurang," kata Raides, dilansir dari Antara, Selasa (3/1/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com