Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Lingkungan: Ini PR Bersama, Masyarakat Jangan Abai dengan Buang Sampah Sembarangan

Kompas.com - 11/01/2023, 13:41 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pengamat lingkungan Pahrul Roji dari Saba Alam Indonesia Hijau mengatakan edukasi persuasif menjadi hal penting mendukung penanganan masalah pembuangan sampah di tengah jalan kawasan Ciledug, Kota Tangerang.

Menurut pria yang akrab disapa Aroel ini, permasalahan membuang sampah sembarangan ini juga bertolak dari kesadaran masyarakatnya itu sendiri.

Sebab, permasalahan ini bukanlah perkara yang baru.

Baca juga: Pemkot Tangerang dan Tangsel Disarankan Duduk Bareng Rembuk Soal Sampah di Perbatasan

Meski sudah ada posko pengamanan yang dibuat secara berkala, tetapi masyarakat tetap membuang sampah di sana saat petugas penjaga pulang.

Dengan begitu, edukasi atau pemahaman masyarakat dianggap belum sampai untuk mengendalikan diri sendiri dan sadar betapa pentingnya untuk tidak membuang sampah sembarangan ini.

“Masyarakat harus diedukasi, Pemerintah Tangerang Selatan mengedukasi masyarakatnya, Pemerintah Kota Tangerang itu pun juga sama. Edukasi yang persuasif biar bisa menyentuh mereka,” ujar Aroel kepada Kompas.com, Selasa (10/1/2023).

Aroel menilai, selama ini edukasi tentang tidak membuang sampah sembarangan kepada masyarakat ini belum begitu optimal dan tidak menyentuh langsung ke mereka.

Baca juga: Polemik Pembuangan Sampah di Tengah Jalan Raya yang Merepotkan...

Saat ini tidak bisa lagi memberikan edukasi hanya melalui pamflet, figura, poster, atau iklan-iklan layar besar di jalanan saja mengenai larangan tidak membuang sampah sembarangan.

“Maksud saya edukasinya mungkin belum sampai, ataupun (pemerintah) belum melakukan hal itu. Edukasi harus dengan hati,” ujar dia.

Aroel menyarankan, edukasi persuasif ini bisa dilakukan dengan melibatkan lini masyarakat dari tingkat paling dekat dengan warga sekitar, yakni RT atau RW.

Dalam edukasinya nanti, masyarakat bukan difokuskan untuk dilarang membuang sampah sembarangan, tetapi lebih memberikan pembelajaran atau materi mengenai bagaimana mengolah sampah-sampah tersebut.

Mengelolah sampah organik menjadi kompos, membuang sampah anorganik ke bank sampah untuk ditabung dan kemudian dijadikan alat tukar suatu barang atau uang dan lain sebagainya.

Baca juga: Pemkot Tangerang dan Tangsel Diminta Belajar dari Jakarta dan Bekasi Soal Kelola Sampah di Perbatasan

“Nah ini PR kita bersama, masyarakat juga tidak abai dong. Maksudnya tidak membuang sampah sembarangan juga. Inikan persoalan bersama-sama, enggak hanya pemerintah tapi kita, sampah adalah tanggung jawab kita sendiri gitu,” tegas Aroel.

“Kalau pemerintah semuanya ada berapa sih ditotal, berapa jumlah pegawai pemerintah yang ngolahin sampah kan tidak mungkin juga beresin persoalan sampah,” tambah dia.

Pengkampanye Urban Berkeadilan Wahana Lingkungan Hidup Abdul Ghofar menambahkan, masyarakat juga memiliki tanggung jawab baik secara individual maupun kelompok.

Masyarakat berkewajiban untuk mengurangi sampah dari sumber, memilah sampah sesuai jenis dan mengumpulkan sampah ke tempat yang disediakan.

Baca juga: Jangan Hanya Sita KTP, Pembuang Sampah di Tengah Jalan Ciledug Harus Didenda agar Jera

Selain itu, kata Ghofar, harus ada kewajiban pembayaran retribusi pengelolaan sampah yang bisa dibebankan ke masyarakat.

“Retribusi ini dapat membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas layanan dan penambahan sarana pengelolaan sampah,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com