Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Deretan Sampah di Tengah Jalan Ciledug Ganggu Lingkungan tapi Jadi Sumber Penghasilan Pemulung...

Kompas.com - 12/01/2023, 05:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Deretan sampah yang berjejer di tengah jalan raya kawasan Ciledug, Kota Tangerang, dianggap mengganggu lingkungan dan pemandangan oleh sebagian warga.

Namun, bagi kelompok masyarakat lainnya, sampah-sampah itu justru menjadi "pundi-pundi" rupiah.

Pada Minggu (8/1/2023), saat malam semakin larut dan orang-orang sudah terlelap dalam tidurnya, Titi (52) dan Sutikno (60) masih mencari nafkah di jalanan.

Mereka adalah pasangan suami istri yang sehari-hari mengumpulkan barang-barang bekas.

“Iya, saya dari rumah jam 21.00 WIB malam,” ujar Titi yang tengah beristirahat di depan emperan sebuah toko di seberang SPBU Pertamina Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Tangerang, Senin (9/1/2023) pukul 01.23 WIB.

Baca juga: Polemik Pembuangan Sampah di Tengah Jalan Raya yang Merepotkan...

Beralaskan sebuah kardus yang dilipat, Titi bersandar di rolling door (pintu dorong) toko tersebut, sembari sesekali mengunyah makanan.

Di depannya, ada sebuah gerobak pengangkut barang-barang bekas berwarna merah gelap milik Titi dan suaminya.

Titi bercerita, ia beristirahat sembari menunggu suaminya yang sedang berkeliling mencari barang-barang bekas.

Di depan tempatnya beristirahat, terlihat tumpukan sampah-sampah di tengah jalan raya.

Jalan tersebut merupakan salah satu lokasi yang kerap jadi tempat pembuangan sampah pada malam hingga pagi hari.

Baca juga: Sudah Dijaga Belasan Petugas, Pencegahan Sampah di Tengah Jalan Ciledug Masih Saja Kecolongan

Menurut Titi, biasanya ia dan suaminya hanya mencari sampah di sekitar depan SPBU Pertamina Jalan HOS Cokroaminoto.

Sebab, di tengah jalan tersebut selalu banyak sampah menumpuk.

"Iya, dulu pas di sini (menunjuk ke tengah jalan) banyak sampahnya, saya dan suami enggak ke mana-mana, cuma di sini aja dari keluar rumah sampai pagi," ujar Titi.

"Sekarang udah sepi, jadi harus keliling-keliling nyari di tempat lain," tambah dia.

Meskipun tumpukan sampah di tengah jalan raya dianggap mengganggu pemandangan oleh masyarakat umum, bagi Titi dan suaminya, itu adalah lahan mencari uang untuk melanjutkan hidup.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com