Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Konser Dewa 19 di JIS, Penonton: Penampilan Bagus Tertutup Kurangnya Kesiapan Infrastruktur

Kompas.com - 07/02/2023, 06:39 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konser Dewa 19 yang digelar di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara pada Sabtu (4/2/2023) dikeluhkan para penonton.

Pengalaman yang tak mengenakkan dialami Baladewa dan Baladewi --sebutan untuk penggemar band Dewa 19-- hingga acara rampung dilaksanakan.

Kendati penampilan band legendaris itu memuaskan hati penonton, rupanya infrastruktur JIS dianggap tak siap untuk menampung puluhan ribu orang.

"Konser yang penampilannya bagus tertutup dengan kesiapan infrastruktur yang kurang. Ya pada akhirnya jadi ketutup penampilan itu," kata salah satu penonton bernama Dian (32) kepada Kompas.com, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Pengalaman Menonton Konser Dewa 19 di JIS: Bus Shuttle Penuh, Jalanan Macet, dan Harus Jalan Kaki 1 Jam Lebih

Sebelum konser Dewa 19 dimulai, Dian mengaku memegang tiket milik temannya. Setelah sampai di lokasi konser, Dian masuk ke area dalam JIS terlebih dahulu melalui pintu timur. Pintu ini dikhususkan bagi mereka yang menumpang commuter atau bus transjakarta dari Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran dan tamu VIP.

"Ketika saya sudah masuk mau kasih tiket ke teman agak susah, karena teman saya enggak naik commuter," ujar Dian.

"Dia harus masuk lewat pintu barat, tapi saya kasih tiketnya itu enggak bisa lewat pintu barat, karena peraturannya kalau yang sudah masuk enggak boleh keluar lagi," sambungnya.

Alhasil, Dian harus memberikan tiket konser Dewa 19 kepada temannya melalui pintu selatan. Setelah memberikan tiket itu, teman Dian pun harus kembali lagi ke pintu barat JIS.

Baca juga: Konser Dewa 19 Buka Mata Publik soal Kurang Memadainya Infrastruktur Pendukung di JIS

"Di dalam stadion yang saya lihat kalau secara umum JIS bagus, cuma kalau dibandingkan sama sebelahnya masih kelihatan timpang. Masih banyak perbaikan infrastruktur sarana prasarana yang dibangun," kata Dian.

Tetap antre saat konser selesai

Dian juga terpaksa mengantre selama satu jam untuk keluar dari kawasan JIS usai konser berlangsung. Dia mengaku harus berdesak-desakkan dengan puluhan ribu orang, yang ingin keluar dari area stadion.

"Bayangin aja orang yang nonton konser sudah capek, selesai itu terus masih harus ribet nyari kendaaraan online yang susah banget," ungkapnya.

"Enggak ada juga tempat sekitar JIS untuk penonton duduk-duduk dulu," imbuh Dian.

Baca juga: Curhat Penonton Konser Dewa 19 di JIS, Antre Sejam untuk Keluar Stadion

Padahal, lanjut Dian, arus lalu lintas kala itu sangat padat. Mobil, motor, hingga bus transjakarta memenuhi setiap sudut jalan. Penonton juga harus mengantre untuk menumpangi bus yang disediakan oleh promotor menuju kantong parkir di

"Di GBK kalau selesai nonton masih bisa melipir di trotoar yang bagus dan ini di JIS enggak ada. Bisa bayangin udah capek, pulangnya susah jadi kesannya jadi capek banget," ucap Dian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com