Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Live IG Saat Bangunkan Sahur, Kelompok Remaja Dibubarkan Polisi

Kompas.com - 28/03/2023, 16:52 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota membubarkan rombongan kelompok remaja berjumlah ratusan orang di Jalan Letnan Arsyad, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Selasa (28/3/2023) dini hari.

Kasat Samapta Polres Bekasi Kota Kompol Imam Syafi'i mengatakan, pihaknya membubarkan kerumunan massa karena mereka berpotensi menimbulkan kerusuhan.

"Mereka memang berniat untuk membangunkan sahur di bulan puasa, tapi kalau sambil live di Instagram, kemudian dipantau kelompok lain, bisa berpotensi terjadi clash (bentrokan)," ujar Imam saat dikonfirmasi wartawan, Selasa.

Baca juga: Warga Teriak Temukan Mayat Pria Telungkup di Tanah Abang

Atas dasar itu, petugas membubarkan rombongan tersebut.

Imam menuturkan, sempat terjadi perdebatan antara petugas dan ratusan orang remaja tersebut ketika mereka ingin dibubarkan.

Namun, petugas bisa menghalau kelompok remaja tersebut.

"Kami tetap persuasif saja, karena dengan jumlah massa yang sampai ratusan orang itu, keamanan petugas harus dipertimbangkan," kata dia.

"Karena itu masih di wilayah mereka, yang ada malah membahayakan petugas. Maka, (penindakan) secara persuasif, alhamdulillah mereka nurut," ujar Imam lagi.

Baca juga: Puluhan Remaja yang Diduga Hendak Tawuran di Bekasi Kocar-kacir Saat Dihampiri Polisi, Hanya 2 yang Tertangkap

Meski hanya ditemukan suar dan tak ada senjata tajam, namun petugas tetap mendata seluruh remaja yang diduga merupakan kelompok gabungan tersebut.

Pendataan dilakukan agar aparat bisa lebih mudah mencari apabila ada dari mereka yang berbuat onar.

"Tercatat, itu antara 250-300 orang. Korlap (koordinator dari kelompok remaja) saya suruh untuk catat nama, alamat, dan nomor telepon. Jadi, kalau ada apa-apa, bisa mudah untuk dicari," jelas Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com