JAKARTA, KOMPAS.com - Dua ekor anjing K-9 milik Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Jorse dan Lola, menjadi primadona di kalangan pemudik.
Mereka diturunkan oleh BNN untuk membantu mencegah peredaran narkoba saat arus keberangkatan mudik di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.
Pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa (18/4/2023), kehadiran Jorse dan Lola cukup menarik perhatian warga yang sedang berada di terminal.
Baca juga: Cegah Peredaran Narkoba, Anjing Pelacak BNN Endus Barang Bawaan Pemudik di Terminal Kampung Rambutan
Mereka tidak hanya menjadi tontonan para pemudik yang menunggu bus menuju kampung halamannya, tetapi juga para pedagang dan penjual tiket bus.
Bahkan, para petugas keamanan Terminal Kampung Rambutan dan anggota Dinas Perhubungan juga terkesima melihat Jorse dan Lola.
Bahkan, ada anggota Pramuka yang berfoto dengan dua anjing K-9 jenis Belgian Malinois itu.
Tidak jarang, para pemudik yang berlalu-lalang menuju area tunggu dan loket penjualan tiket menyempatkan diri untuk berhenti sejenak.
Mereka tidak hanya memotret Jorse dan Lola dari kejauhan, tetapi juga melihat dua anjing yang sedang bekerja ini.
Baca juga: BNN Sidak Terminal Kampung Rambutan, Cari Sopir Bus yang Positif Narkoba
Sebab, tingkah Jorse dan Lola cukup menggemaskan.
Mereka kerap mengibaskan ekor ke kanan dan ke kiri laiknya sedang diajak bermain, bukannya bekerja.
Saat menyidak barang bawaan para penumpang, Jorse dan Lola langsung dikelilingi oleh banyak orang yang tertarik melihat aksinya.
Bahkan, para penumpang yang tadinya duduk di area tunggu dan di trotoar pembatas area parkir bus langsung berdiri.
Mereka menghampiri Jorse dan Lola yang sedang bekerja untuk sekadar merekam video dan mengambil foto.
Jorse dan Lola membantu mencegah peredaran narkoba dengan memeriksa muatan bus AKAP atau barang bawaan para pemudik.
Sebab, arus keberangkatan dan balik mudik rentan dimanfaatkan para bandar untuk mengedarkannya.
"Kami bawa keliling bus untuk cek barang-barang milik penumpang maupun kendaraan bus. Jangan sampai ada narkoba di dalamnya," kata Kepala Biro Humas Protokol BNN RI Brigjen Sulistyo Pudjo di lokasi, Selasa.
Baca juga: Membeludaknya Pemudik di Kampung Rambutan, Calon Penumpang Sampai Mengemper di Terminal
Pencegahan peredaran narkoba dilakukan agar tidak ada sopir yang menggunakannya sebelum berangkat ke daerah tujuan para pemudik.
"Jangan sampai sopir atau awak bus memakai narkoba sebelum mengendarai kendaraannya karena itu sangat berbahaya. Bisa terjadi bus tidak sampai ke tujuan tapi kecelakaan," tegas Pudjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.