JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Sardiman (54), bekerja sebagai kuli angkut itu tak kenal libur. Apalagi, kata dia, momen Lebaran selalu membawa berkah bagi dirinya.
Menurut kuli angkut di Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur ini, mengambil jatah hari libur sama saja dengan membiarkan keluarganya kelaparan.
"Kalau libur, nanti isi dapurnya bagaimana? Anak-anak juga enggak dapat duit jajan. Keluarga pada enggak bisa makan," ucap Sardiman di tempat kerjanya, Rabu (26/4/2023).
Dua dari enam anak Sardiman memang sudah bekerja. Namun, ia tidak ingin terlalu bergantung pada mereka.
Pasalnya, Sardiman masih menjadi seorang kepala keluarga. Untuk itu, kata dia, Sardiman masih berkewajiban menafkahi istri dan anak-anaknya.
Sebagai seorang porter alias kuli angkut, pendapatannya dihitung berdasarkan jumlah yang diberikan para penumpang pengguna jasanya setiap harinya.
Pendapatannya berkisar Rp 50.000-Rp 80.000 per hari pada hari-hari biasa di luar momen libur Nasional.
"Nominal terbesar, kalau peruntungan lagi bagus, bisa Rp 100.000-Rp 150.000 per hari. Ini biasanya kalau momen-momen khusus kayak Lebaran," ungkap Sardiman.
Pendapatan hariannya yang tidak menentu membuat Sardiman sulit mengukur kisaran pendapatan bulanan.
Baca juga: Kerja Saat Lebaran, Porter di Terminal Kampung Rambutan Ini Tak Mudik karena Terkendala Biaya
Meski begitu, ia tetap bersyukur karena sudah diberikan rezeki sekecil apa pun, dan ia masih diberi kesempatan untuk hidup di usianya saat ini.
"Saya jarang libur terus terang, namanya untuk kehidupan di Jakarta dan dapur harus terisi. Anak harus sekolah. Makanya saya bersyukur masih dikasih sehat sama Allah dan rezeki," ucap Sardiman.
Meski begitu, ia tetap mengambil libur pada Hari Raya Idul Fitri supaya bisa menghabiskan waktu dengan keluarganya sekaligus bersilaturahim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.