Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pengendara Berpelat Dinas TNI Pukul Orang di Tol Jagorawi, Kapuspen TNI: Nopol Palsu

Kompas.com - 28/04/2023, 16:31 WIB
Tria Sutrisna,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara mobil berpelat dinas TNI memukul pengendara lain di ruas Jalan Tol Jagorawi Km 7.

Saat ini, jajaran Polisi Militer (POM) TNI masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.

Aksi pemukulan tersebut diketahui setelah video yang memperlihatkan kejadian itu beredar di media sosial. Dalam video itu, terlihat mobil berpelat dinas TNI dengan nomor B4502-00 berhenti di sisi jalan tol.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh JAKARTA NEWS (@jktnewss)

Pria berkepala pelontos yang diduga mengendarai mobil tersebut terlihat beradu mulut dengan pengendara lain berinisial DH.

Baca juga: Saat Oknum TNI Tendang Motor Seorang Ibu yang Bonceng Seorang Anak, Kini Minta Maaf...

Petugas kepolisian yang berada di lokasi pun terlihat berusaha menengahi kedua belah pihak. Akan tetapi, pengemudi mobil berpelat dinas TNI itu tak menghiraukan sang polisi.

Di bagian keterangan video tertulis bahwa pengemudi mobil berpelat dinas TNI tersebut cekcok dan melakukan pemukulan terhadap DH.

Hal itu dipicu akibat kendaraan keduanya saling bersenggolan karena mobil berpelat dinas TNI itu menerobos antrean.

"Saat memasuki tol Jagorawi tiba-tiba mobil berplat MABES TNI menerobos dari jalur sebelah kiri. Sesaat kemudian seorang pria keluar dari mobil berplat MABES TNI tersebut seraya memberhentikan mobil yang dikendarai DH," seperti dikutip Kompas.com dari unggahan tersebut, Jumat (28/4/2023).

Baca juga: Kasus Prajurit TNI Tendang Motor Seorang Ibu di Bekasi, Ternyata Pelaku yang Menabrak Duluan

Saat dikonfirmasi, Kepala Pusat Penerangan TNI Laksma Julius Widjojono mengaku tengah menyelidiki informasi dugaan pemukulan oleh pengendara dalam video yang beredar di media sosial tersebut.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, nomor polisi kendaraan dinas yang dipakai oleh pengendara dalam video tersebut adalah palsu.

"Pelat nomernya aneh B4502-00. Pelat dinas tidak diawali huruf dan ada tulisan di bawahnya. Kalau berbeda, berarti palsu," ujar Julius saat dihubungi kompas.com, Jumat (28/4/2023).

Baca juga: Akhir Damai Arogansi TNI AU yang Tendang Motor Emak-emak di Bekasi, Sri Dewi Maafkan Praka ANG

Saat ini, kata Julius, jajaran TNI masih terus menyelesaikan aksi pemukulan oleh pengendara yang memalsukan pelat dinas tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com