JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan bernama Lusiana (46) berhasil ditangkap Polres Metro Penjaringan setelah buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO) selama tujuh tahun.
Lusiana ditangkap karena ia menjadi otak percobaan pembunuhan berencana suaminya sendiri (kini mantan suami), Gerry Tanuwidjaya (38).
Parahnya, percobaan pembunuhan berencana itu dilakukan Lusiana setelah ia ketahuan selingkuh oleh sang suami.
Kasus percobaan pembunuhan berencana Gerry terjadi di salah satu tol arah kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Maret 2015.
Baca juga: 7 Tahun Buron, Istri Otak Percobaan Pembunuhan Berencana Suami Akhirnya Ditangkap
Kuasa hukum Gerry, Beni Daga, membeberkan bagaimana kasus dugaan percobaan pembunuhan berencana itu bisa terjadi dan dalang dibaliknya, yakni sang istri dari kliennya yang kini sudah menjadi mantan istri.
Menurut Beni, Gerry tidak terlalu memperhatikan keseharian Lusiana lantaran ia disibukkan dengan profesinya sebagai seorang pengusaha sampai akhirnya sang istri selingkuh.
"Ternyata, istrinya ini berselingkuh dengan salah seorang pecatan TNI yang bernama Devan Andriawan. Ternyata, perselingkuhan ini sudah berlangsung lama. Pada saat perselingkuhan, masih tercatat (sebagai anggota TNI)," kata Beni saat dihubungi Kompas.com pada Senin (8/5/2023) malam.
Perselingkuhan ini diketahui Gerry setelah Devan menjadi salah satu orang yang diselidiki Danton TNI.
Dalam proses tersebut, gawai milik Devan disita dan diperiksa sampai akhirnya bukti perselingkuhan terkuak.
"Ternyata di dalam handphone-nya ditemukan banyak sekali foto di mana antara Devan dan istri dari klien saya ini. Foto, kemudian video hubungan badan, lalu chating," ujar Beni.
Baca juga: Kronologi Lengkap Kasus Istri Jadi Otak Percobaan Pembunuhan Berencana Suami lalu Buron 7 Tahun
"Klien saya ini, selain dia sebagai pengusaha, dia pasti punya teman banyak. Nah, dia dapat info, entah dari siapa dan dari mana, dapat info, ternyata istrinya punya hubungan dengan Devan," ungkap Beni melanjutkan.
Setelah ketahuan selingkuh, Lusiana mulai mengatur strategi untuk menghabisi nyawa Gerry.
Hal itu ia lakukan demi bisa menguasai aset suaminya berupa rumah dan beberapa usaha lainnya.
Kemudian, Lusiana berinisiatif membangun komunikasi dengan Devan dan mereka pada saat itu mencari pembunuh bayaran untuk mengeksekusi Gerry.
Dalam pertemuan dengan calon eksekutor atau pembunuh bayaran, Lusiana dan Devan bernegosiasi tentang nominal yang harus mereka bayar untuk satu nyawa.