"Pembunuh bayaran minta supaya dibayar Rp 500 juta pada saat itu. Karena mereka tidak mampu, tidak sanggup Rp 500 juta, pembunuh bayaran meminta supaya dibayar di muka setengahnya, Rp 250 juta," imbuh Beni.
Tetapi, keduanya juga tidak sanggup, alhasil Lusiana dan Devan mencari pembunuh bayaran lainnya.
Akhirnya, mereka mendapat dua pembunuh bayaran yang bernama Berry dan Armindo.
Setelah berhasil mendapat pembunuh bayaran, Lusiana berinisiatif mengajak Gerry pergi makan di kawasan Ancol, Jakarta Utara, meski ia dan sang suami dalam keadaan bersitegang karena ketahuan selingkuh.
Usai menyantap, Gerry mengetahui Lusiana berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon dan mendengar pembicaraan istrinya yang berkata, "kita sudah jalan ya".
Baca juga: Terlibat Percobaan Pembunuhan, Eks Anggota TNI Ikut Pukul, Tembak, dan Tikam Suami Pacarnya
Kemudian, Gerry dan Lusiana berpindah tempat. Dengan mengendarai mobil, keduanya beranjak dari Ancol menuju PIK.
"Dalam perjalanan di tol, tiba-tiba mobil klien saya ini ditabrak dari belakang. Klien saya kaget, klien saya berusaha untuk mengurangi kecepatan. Lalu, mereka menyalip mobil klien saya dan halangi bagian depan," ungkap Beni.
Saat Gerry keluar mobil, ia mendapatkan hantaman dari orang tak dikenal (OTK) hingga membuat pelipisnya memar.
"Lalu, klien saya melihat, ternyata pelakunya salah satunya selingkuhan istrinya, si Devan. Kan sebelumnya sudah terima, sudah dapat foto orangnya yang mana. Yang pukul menggunakan pistol ini Devan," kata Beni.
"Terus, ditembak klien saya. Tapi, enggak kena, kenanya di pintu. Lalu, klien saya lari menghindar. Begitu lari menghindar, dihantam pakai sangkur, ditikam pakai sangkur. Lalu klien saya kembali menghindar, tapi kena di punggungnya sama ditangan karena ditangkis," sambung Beni.
Gerry berusaha melarikan diri dari serangan tersebut. Saking takutnya, ia melompat dari jalan tol dan terjatuh ke bantaran sungai lalu bergegas ke rumah sakit.
Baca juga: Ingin Kuasai Rumah, Lusiana Sewa Orang untuk Bunuh Suaminya Setelah Ketahuan Selingkuh
Setelah kurang lebih tujuh bulan dari kejadian percobaan pembunuhan, Gerry memutuskan untuk melaporkan apa yang menimpanya ke Polsek Penjaringan pada 26 Oktober 2015.
Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/943/K/X/2015/SEK PENJ. Dari laporan ini, polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan. Alhasil, Berry tertangkap.
Mengetahui hal tersebut, Lusiana, Devan, dan Armindo melarikan diri. Sementara itu, Berry menjalani proses hukum atas perbuatannya.
"Sampai selesai, sekarang dia (Berry) sudah bebas. Dia juga sekarang menjadi saksi kami bersama pembunuh bayaran yang sempat ditawari oleh Lusiana," kata Beni.