Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Elpiji Oplosan Beredar di Jaksel, Bisa Picu Kebakaran Rumah

Kompas.com - 12/05/2023, 06:50 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan menangkap seorang pengoplos elpiji yang biasa beroperasi di kawasan Kebayoran Lama.

Pelaku berinisial RS (46) dilaporkan telah melakukan aksinya selama lima tahun terakhir dengan kedok sebagai agen penjual gas.

RS mengoplos elpiji bersubsidi seberat 3 kilogram ke gas elpiji non-subsidi dengan berat 5,5 kilogram dan 12 kilogram.

Bisa picu kebakaran

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwandhy Idrus menungkapkan, banyak bahaya yang mengintai ketika masyarakat tidak jeli saat elpiji.

"Elpiji oplosan sangat berbahaya bila digunakan. Seal atau komponen di dalam tabung gas mungkin sudah rusak karena pengisian gasnya tidak sesuai standar yang berlaku dan tentunya dapat berakibat kebakaran," ungkap Irwandhy di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (11/5/2023).

Baca juga: Polisi Ciduk Agen Penjual Gas yang Oplos Elpiji di Kebayoran Lama

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat, khususnya warga Jakarta Selatan, untuk pilah-pilih ketika membeli elpiji.

Segel gas, lanjut Irwandhy, harus benar-benar diperhatikan karena gas oplosan paling mudah dilihat dari bagian tersebut.

Cara membedakan elpiji asli dan oplosan

Tabung gas 3 kilogram yang diamankan Polres Metro Jakarta Selatan ketika menggerebek RS (46) di tempat usahanya yang terletak di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (11/5/2023). KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Tabung gas 3 kilogram yang diamankan Polres Metro Jakarta Selatan ketika menggerebek RS (46) di tempat usahanya yang terletak di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (11/5/2023).
Setelah ditangkap, RS menyampaikan cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk melihat keaslian elpiji.

RS mengatakan, elpiji orisinal dapat dilihat dari barcode yang terletak di tutup tabung gas.

"Cara termudah adalah memindai barcode yang ada ditutup tabung gas. Kalau pas dipindai keluar nama stasiun pengisiannya, maka itu bukan oplosan," kata RS.

Baca juga: Agar Tak Ketahuan, Pelaku Oplos Elpiji Subsidi ke Tabung Gas Nonsubsidi di Kandang Ayam

Sementara itu, nama stasiun pengisian tidak akan muncul ketika barcode di tutup tabung elpiji oplosan dipindai.

"Meski ada barcode, tapi kalau dipindai tidak tertera tempat pengisiannya," ujar RS.

Pelaku raup untung besar

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi berujar, pelaku meraup keuntungan besar dari aksi pengoplosan gas.

Keuntungan itu diperoleh lantaran pelaku mengoplos elpiji subsidi ke elpiji non-subsidi.

"Pelaku menyuntik isi gas 3 kilogram untuk dipindahkan ke tabung 5,5 kilogram dan 12 kilogram. Atas perbuatan itu, pelaku bisa mendapatkan keuntungan antara Rp 60.000-70.000 per tabung," ujar Henrikus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com