Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Pastikan Tak Ada Warga yang Tolak Pembebasan Lahan Sodetan Ciliwung

Kompas.com - 23/05/2023, 14:48 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, tidak ada resistansi maupun penolakan dari warga saat Pemprov DKI membebaskan lahan untuk pembangunan Sodetan Ciliwung, Kebon Nanas, Jakarta Timur.

Setelah Pemerintah Kota Jakarta Timur melakukan sosialisasi, warga memahami pentingnya proyek Sodetan Ciliwung sehingga bersedia direlokasi.

"Enggak (tidak ada resistansi). Dengan Pak Wali Kota beberapa kali pertemuan dari Desember (2022), Januari (2023), ada pertemuan bahwa ini (lahan) memang untuk trase basah, ya mereka memahami," kata Heru saat wawancara khusus dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Heru Budi Sebut 59 Bangunan Liar Digusur demi Proyek Sodetan Ciliwung

Total, ada 59 bangunan yang terkena pembebasan lahan di area outlet Sodetan Ciliwung, Kebon Nanas, Jakarta Timur.

Heru pun berterima kasih kepada warga yang telah menerima untuk direlokasi demi berjalannya proyek itu.

"Alhamdulillah, saya berterima kasih juga kepada warga yang memahami bahwa ini untuk kepentingan yang lebih besar," ucap Heru.

Selain lahan yang diduduki warga, Heru menjelaskan, lahan yang dibebaskan merupakan tanah milik Yayasan Trisakti.

Lahan itu merupakan fasos fasum yang wajib diserahkan Yayasan Trisakti kepada Pemprov DKI Jakarta atas pembangunan Institut Transportasi dan Logistik Trisakti.

"Ini bagian dari area SIPPT (surat izin penunjukan penggunaan tanah) Trisakti. Trisakti sudah mau menyerahkan kewajibannya. Di sini, kewajibannya dia menyerahkan lahan untuk dilakukan pelebaran kali," jelas Heru.

Total luas lahan yang dibebaskan sekitar 4.000 meter persegi.

Baca juga: Pentingnya Sodetan Ciliwung, Berfungsi Memecah Debit Air untuk Kendalikan Banjir Jakarta

Meskipun warga tak menolak pembebasan lahan, Heru baru-baru ini menerima kabar bahwa ada warga yang mengeklaim sebagai pemilik lahan di area Sodetan Ciliwung. Warga itu melapor ke Kantor Staf Presiden (KSP).

"Ada KSP dapat laporan, katanya lahan ini punya orang, saya mau ngomong sama Pak Moeldoko (Kepala Staf Presiden). Biar kami tertibkan," kata Heru.

Adapun wawancara khusus dengan Heru Budi dapat Anda saksikan dalam video berikut ini:

Sebagai informasi, Sodetan Kali Ciliwung membentang dari inlet (jalur masuk air) di Bidara Cina dan outlet (jalur keluar air) di Kebon Nanas. Sodetan Kali Ciliwung disebut mampu mengurangi 60 meter kubik air per detik.

Proyek ini sempat terhenti bertahun-tahun karena masalah pembebasan lahan.

Sejak Heru Budi menjabat sebagai Pj Gubernur, Pemprov DKI langsung mempercepat pembebasan lahan, sehingga proyek dapat berlanjut.

Sodetan Ciliwung kemudian ditargetkan rampung pada April 2023. Namun, hingga kini, proyek itu masih dalam tahap pengerjaan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, Sodetan Ciliwung ditargetkan beroperasi pada Juni 2023.

Sodetan Ciliwung nantinya berfungsi mengalirkan sebagian air dari Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT), sehingga tak meluap ke permukiman warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com