Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNA Ini Diciduk Petugas Imigrasi yang Pura-pura Mengajaknya Foto Bareng

Kompas.com - 26/05/2023, 20:46 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga negara asing (WNA) ditangkap usai diajak foto bareng bersama petugas Imigrasi Jakarta Selatan.

WNA berinisial DAP diringkus di sebuah restoran di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023) malam.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan, Felucia Sengky Ratna mengungkap, anak buahnya sengaja meminta sesi foto bersama sebagai barang bukti penangkapan.

"Petugas kami berpura-pura mengajak swafoto salah satu WNA yang menjadi chef tamu di restoran tersebut. Foto itu akhirnya menjadi bukti yang tak terbantahkan untuk meringkus komplotan WNA pelanggar keimigrasian," ujar dia saat jumpa pers, Jumat (26/5/2023).

Baca juga: Kantor Ketua RT Digeruduk Imbas Pembongkaran Ruko Pluit, Satpol PP: Silakan Saja, tapi Lihat Sisi Aturannya

Adapun DAP merupakan salah satu chef tamu yang tak memiliki izin bekerja di Indonesia.

Ia datang ke Tanah Air menggunakan Visa on Arrival (Voa). VoA adalah jenis visa yang hanya bisa dipergunakan untuk mengunjungi sebuah negara, bukan untuk bekerja.

"Usai mendapatkan bukti konkret, petugas di lapangan langsung menciduk DAP dan tiga WNA lainnya yang sama-sama melanggar izin tinggal," kata Sengky.

Ketiga WNA yang ditangkap adalah pria berinisial SPK, KCWL, dan IWYL.

Khusus inisial pertama, SPK sebenarnya punya izin bekerja di Indonesia. Dia memiliki jenis visa ITAS (Izin Tinggal Terbatas).

Baca juga: Jemaah Haji Kelaparan Imbas Keterlambatan Pesawat, Kemenag: Kami Langsung Protes ke Saudia Airlines

Sayangnya, dia memalsukan alamat tempat tinggalnya dan hal itu jelas melanggar aturan keimigrasian.

"Dua orang lainnya yang ditangkap adalah anak buah DAP yang berinisial KCWL dan IWYL. Mereka terbukti ikut membantu DAP sebagai juru masak tamu. Padahal status visa mereka hanya untuk berkunjung atau jenis visanya adalah Bebas Visa Kunjungan (BVK)," tutur Sengky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com