Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santainya Orangtua Turunkan Anak Depan Sekolah, Padahal Sedang Macet

Kompas.com - 05/06/2023, 19:16 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan di sepanjang Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, tepatnya sepanjang area Sekolah Dasar (SD) Global Islamic School (GIS) menuai banyak protes dari pengendara di area tersebut.

Salah satu keluhan itu datang dari seorang pekerja dari Kampung Rambutan, Jakarta Timur bernama Bella Depari (26).

Bella mengeluhkan sikap para orangtua yang tampak santai menurunkan anaknya di pinggir jalan, untuk kemudian diseberangkan menuju sekolah Global Islamic School, sementara arus lalu lintas sangat padat.

"Macetnya tuh enggak masuk akal, enggak jarang juga malah turunin (anak) di pinggir jalan, tapi tetap santai aja orangtuanya, atau yang anterin enggak ada buru-buru karena jalanan macet," ucap Bella kepada Kompas.com, Senin (5/6/2023).

Baca juga: Keluhkan Macet Depan GIS Condet, Warga: Satu Anak, Satu Mobil, Pantas Macet...

Menurut Bella, kemacetan di sepanjang Jalan Raya Condet, khususnya pada area SD GIS sudah tidak masuk akal.

Sebab meski telah lewat jam masuk sekolah, kendaraan masih padat merayap.

"Padahal ada sekolah juga di Condet kan, tapi sekolah itu enggak pernah separah GIS ini kalau macet," ucap dia lagi.

Keluhan serupa juga dirasakan pengendara mobil bernama Januar (34).

Suatu waktu, Januar hendak melintas di Jalan Raya Condet pada siang hari dari arah Jalan TB Simatupang menuju ke Cililitan.

Namun, baru sampai di depan Rindam Jaya, kemacetan sudah terjadi.

"Waktu itu macetnya kacau banget, hampir enggak bergerak. Nah saya tanya ke ojol yang berlawanan, di depan ada apa. Kata ojol itu, 'anak-anak pulang sekolah'. Wah kapok deh," ujar Januar.

Baca juga: Jukir Dekat GIS Pusing Tiap Hari Macet: Yang Kerja, yang Antar Anak, Enggak Ada yang Mau Ngalah

Akhirnya, Januar memilih berputar arah untuk melewati Jalan Raya Tengah sebagai alternatif menuju Cililitan

Pengamatan Kompas.com sejak pukul 06.45 WIB, kepadatan lalin terjadi di depan SD GIS.

Kendaraan roda dua dan empat mengantre masuk ke kawasan sekolah untuk mengantar siswa.

Antrean ini membuat kendaraan di belakang berhenti sehingga kemacetan terjadi.

Banyak pengemudi yang tak sabar menunggu kendaraan-kendaraan masuk ke sekolah dengan membunyikan klakson.

Pengaturan kendaraan di depan sekolah itu diketahui dilakukan oleh dua orang petugas keamanan GIS.

Titik kemacetan lain berada di SMP/SMA GIS yang terletak di satu kilometer dari SD GIS.

Antrean kendaraan terjadi sekitar 900 meter, baik dari arah TB Simatupang, maupun dari arah Cililitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com