Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Rudolf Tobing Pembunuh Icha, Pasrah Dijuluki “Abang Mutilasi” dan Ingin Minta Maaf ke Keluarga Korban

Kompas.com - 09/06/2023, 07:17 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus pembunuhan Ade Yunia Rizabani alias Icha, Rudolf Tobing, menjalani masa tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Saat ini, Rudolf masih menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas perbuatan yang dilakukannya pada 17 Oktober 2022.

Pria kelahiran 1986 itu mengaku bersyukur karena tetap diperlakukan manusiawi oleh penjaga rutan dan rekan tahanan. Ia juga tetap bisa beribadah dan melayani di gereja yang berlokasi di dalam rutan.

Rudolf merasa, perlakuan yang diterimanya itu adalah karunia dari Tuhan.

“Tuhan izinkan saya masih bisa gabung di gereja. Orang-orang di gereja masih menerima saya sebagai manusia yang pernah khilaf, gitu, ya,” tutur Rudolf saat berbincang dengan Kompas.com di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Ingin Bertemu Keluarga Korban yang Dibunuh, Rudolf Tobing: Mau Minta Maaf Personal

Rudolf pernah mendengar bahwa orang-orang di dalam penjara akan berangsur menjadi lebih jahat atau makin baik. Dia pun berusaha menjadi orang yang lebih baik.

“Ya, saya memilih harus jadi pribadi yang lebih baik. Bagaimana pun juga saya berutang dan cuma ini yang bisa (saya) balas ke Tuhan,” ujar dia.

“Saya enggak bisa bayar lunas utang saya ke Tuhan dengan segala kebaikan yang saya terima,” lanjut Rudolf.

Pasrah dijuluki “abang mutilasi”

Di Rutan Salemba, Rudolf mendapat julukan "abang mutilasi’ dari rekan-rekan tahanannya.

Sebab, pernah ada isu beredar Rudolf memutilasi tubuh korban sebelum membuangnya ke kolong Tol Becakayu, Bekasi.

“Saya enggak tahu siapa yang menyebarkan asumsi saya motong-motong atau mutilasi. Saya di penampungan kadang tahanan bercanda gitu. 'Awas lo nanti tiba-tiba lo pagi-pagi dijadiin enam bagian, lima bagian',” tutur Rudolf.

Awalnya, pria kelahiran Jakarta itu merasa risih dan tertekan dengan keadaan itu. Namun, lambat laun Rudolf akhirnya pasrah.

“Saya sampai capek sendiri, karena waktu saya baru turun, baru pertama masuk di tempat registrasi dan masuk tempat penampungan, lalu dipindahin ke blok, setiap pos ditanya, berapa bagian saya potong mayat itu,” lanjut dia.

Baca juga: Awalnya Risih, Rudolf Tobing Kini Pasrah Dijuluki Abang Mutilasi di Rutan Salemba

Rudolf akhirnya memutuskan untuk menanggapi pertanyaan itu dengan guyonan.

“Setiap saya harus cerita ulang, cerita ulang, sampai akhirnya satu titik saya capek juga. Sekarang, kalau ada yang nanya, (saya bercandain), nasi bungkus, ya!” canda dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com