Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewanya Keluarga Korban Pembacokan Siswa SMK di Bogor: Tak Puas Tukul Divonis 9 Tahun dan Bakal Mengadu ke Bima Arya

Kompas.com - 12/06/2023, 20:31 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BOGOR, KOMPAS.com - Perasaan kecewa begitu dirasa oleh keluarga Arya Saputra, siswa SMK Bina Marga 1 yang tewas dibacok di Simpang Pomad, Ciparigi, Bogor Utara, pada Jumat (10/3/2023).

Mereka kecewa lantaran pelaku utama pembacokan Arya, yakni ASR alias Tukul hanya divonis 9 tahun penjara dalam sidang putusan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Kota Bogor, Senin (12/6/2023).

Pihak keluarga Arya mengaku tidak puas dan akan berupaya penuh agar hukuman yang diterima Tukul bisa lebih dari yang diputuskan oleh Majelis Hakim.

Minta hukuman lebih tinggi

Baca juga: Tukul, Pembacok Siswa SMK di Bogor Divonis 9 Tahun Penjara

Ayah angkat Arya, Rojai, menilai vonis yang diterima Tukul tidak sebanding dengan perbuatannya yang menghilangkan nyawa korban.

"Kenapa 9 tahun. Kami pengennya lebih. Dia itu sudah ngebunuh anak saya," kata Rojai, dikutip dari TribunnewsBogor.com, Senin (12/6/2023).

Sementara itu, Kakak angkat Arya, Ratih Permata pun juga tak terima terhadap vonis yang dijatuhkan kepada Tukul.

Menurutnya, putusan hukuman penjara terhadap Tukul harus lebih dari 9 tahun.

Baca juga: Akhir Pelarian Tukul, Eksekutor Pembacok Murid SMK di Bogor yang Kerap Berpindah-pindah Tempat

"Saya jujur aja tidak puas. Tidak puas banget terhadap putusan ini. Ya Allah kenapa 9 tahun," kata Ratih.

Bakal mengadu ke Bima Arya

Ratih mengatakan, pihak keluarga Arya bakal mengajukan banding sampai meminta bantuan kepada para pejabat tinggi yang ada di Kota Bogor.

"Oh enggak puas, enggak puas banget ya Allah, ya Allah, pokoknya kita akan ngajuin banding sih," kata Ratih.

"Terus mau mengirim surat ke Pak Wali Kota Bima Arya untuk melakukan audiensi, pertemuan bagaimana tahap-tahapnya ke depan gitu," lanjutnya.

Baca juga: Kisah Pelarian Eksekutor Pembacok Siswa SMK di Bogor, Kabur ke 4 Kota sampai Datangi Dukun

Selain itu, Ratih juga berharap agar kasus yang dialami adiknya ini dapat perhatian dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Terus saya juga mau coba ke Komisi 3 DPR RI bagian hukum dan HAM, kita terus mengupayakan sampai seadil-adilnya dan semaksimal mungkin hukumannya," ujarnya.

"Doakan saja. Itu menjadi salah satu bagian ikhtiar kami. Dia (Tukul) sudah menghilangkan nyawa Arya," tandasya.

ASR alias Tukul adalah pelaku utama pembacokan terhadap seorang murid SMK bernama Arya Saputra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com