Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbongkarnya Praktik Aborsi di Kemayoran: Pelaku Penjahat Kambuhan, Raup Rp 25 Juta dalam 1,5 Bulan

Kompas.com - 01/07/2023, 08:10 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Klinik yang melayani praktik aborsi kembali dibongkar kepolisian, kali ini sebuah rumah yang terletak di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu (28/6/2023).

Rumah tersebut berlokasi di Jalan Merah Delima No 14, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dari penggerebekan itu, tujuh orang ditangkap, salah satunya adalah eksekutor aborsi. Tiga di antaranya adalah SN (51) SN (33), dan SM.

Sisanya, ada empat pasien berinisial J, AS, R, dan IT. Mereka diketahui baru saja selesai aborsi dan sedang istirahat karena masih pendarahan.

Baca juga: Praktik Aborsi Ilegal di Kemayoran Digeruduk Polisi: Pelaku Residivis dan Omzet Rp 25 Juta Per Hari

Belakangan, jumlah pelaku yang ditangkap bertambah dua orang, yaitu SW yang merupakan seorang pembantu dan MK merupakan kekasih pasien berinisial AW.

Tak berlatar belakang medis

Eksekutor praktik aborsi berinisial SN diketahui tidak memiliki latar belakang medis. Berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP), SN (51) adalah seorang ibu rumah tangga (IRT).

Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin berujarm, SN dibantu NA untuk promosi dan mencari pasien, termasuk menjemput pasien.

"Jadi ini sistemnya antar-jemput, sangat rapi sekali. Makanya Pak RT dan warga sangat terkecoh dari aktivitas di dalam," ucap Komarudin, Rabu.

Lalu, polisi juga turut mengamankan seorang laki-laki berinisial SM selaku pengemudi antar-jemput.

Baca juga: Janin yang Digugurkan di Klinik Aborsi Kemayoran Dibuang ke Kloset

Baru beroperasi 1,5 bulan

Klinik aborsi berkedok rumah kontrakan di Kemayoran, Jakarta Pusat, telah beroperasi selama 1,5 bulan. SN mengaku telah melayani hingga 50 orang.

"Buka sejak 15 Mei, perkiraan (sudah melayani) sekitar 50 pasien," ucap Komarudin, Jumat (30/6/2023).

Dalam menjalankan aksinya, SN dan tersangka lain bernama NA (33) mensosialisasikan jasa mereka melalui situs online dan media sosial.

Komplotan NA dan SN bisa meraup omzet hingga Rp 25 juta dalam sehari. Biaya yang dikenakan kepada seorang pasien mencapai Rp 2,5 hingga Rp 8 juta.

Berdasarkan pengakuan SN sebagai eksekutor, dia memperoleh upah sebesar Rp 500.000 per pasien. Rata-rata, ia bisa menangani empat sampai enam pasien.

Janin yang digugurkan di klinik aborsi ilegal di Kemayoran, Jakarta Pusat, dibuang ke kloset. Polisi bakal bongkar septic tank rumah itu pekan depan.

Baca juga: Beroperasi 1,5 Bulan, Klinik Aborsi di Kemayoran Telah Layani 50 Orang

Halaman:


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com