TANGERANG, KOMPAS.com - S (30), seorang ayah di Tangerang, sempat menyimpan jasad bayinya di dalam kulkas karena tak punya biaya untuk pemakaman.
Kompas.com mendatangi tempat tinggal S dan istrinya di sebuah rumah kos di Jalan Tanah Seratus, RT 003 RW 012, Sudimara Jaya, Ciledug, Tangerang, pada Kamis (6/7/2023).
Letak rumah kos yang tempati S bersama istrinya berinisial AA terapit oleh beberapa rumah dan ruko-ruko di pinggir jalan.
Di sana, terdapat lima kamar kos yang saling berhadapan. Rinciannya, di sisi kiri ada tiga petak kamar kos, sedangkan di sisi kanan ada dua petak kamar kos.
Adapun kamar kos yang ditempati S bersama istrinya itu berada di nomor 2. Namun, S dan istrinya sedang tak ada di tempat.
Istri S memang disebut masih dalam perawatan di rumah sakit pascamelahirkan.
Baca juga: Tak Punya Biaya Pemakaman, Ayah di Tangerang Simpan Mayat Bayinya di Kulkas
Saat kompas.com menelusuri lorong di rumah kos tersebut, ada beberapa barang rumah tangga, meliputi ember, sapu, selang, jas hujan, beberapa potong pakaian dan sejumlah sampah berserakan di lantai.
Kondisi itu membuat deretan kamar kos itu seakan-akan seperti tak terurus. Terlebih, lantai di sana terlihat kotor bahkan bau menyengat pun tercium.
Tak ada aktivitas yang menonjol di rumah kos tersebut. Dari lima kamar kos itu, hanya ada satu kamar nomor lima yang lampunya menyala, selebihnya dalam keadaan mati.
Triyono, tetangga S mengaku tak begitu mengenal S beserta istrinya, AA. Sebab, mereka tak pernah bersosialisasi dengan warga.
"Kalau nama saya enggak tahu, tapi cuma lihat sekilas lagi di jalan saya sering lihat istrinya. Kalau yang ayahnya (S) saya enggak pernah lihat dan namanya juga enggak tahu," ucap Triyono kepada Kompas.com di lokasi.
"Terus kalau untuk komunikasi ngobrol itu enggak pernah sama saya, tapu enggak tau kalau sama yang lain," tambah dia.
Baca juga: Selidiki Pengakuan Ayah Simpan Jasad Bayinya di Kulkas, Polisi Periksa Tetangga dan Ketua RT
Kapolsek Ciledug AKP Dorisha Suryo mengatakan, S terpaksa menyimpan jasad bayi karena terhimpit masalah ekonomi.
S tidak punya biaya untuk menguburkan jasad anaknya di tempat pemakaman umum (TPU).
"Dia (S) tidak punya biaya dan tidak ada keluarga di Ciledug, sehingga bayi dimasukkan ke freezer dulu, sambil menunggu membuat surat kematian di kelurahan untuk dimakamkan," kata Dorisha saat dikonfirmasi, Rabu (5/7/2023).