Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Kolong Rumahnya Dipenuhi Sampah, Warga Kapuk Muara Disebut Punya Mobil

Kompas.com - 11/07/2023, 19:30 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerima informasi mengenai kondisi warga RT 17 RW 04 Kelurahan Kapuk Muara yang belum lama ini menjadi sorotan karena tumpukan sampah di kolong rumah panggungnya.

Informasi yang diterima oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta yakni mengenai adanya warga memiliki mobil meski kondisi rumah memprihatinkan.

"Jangan dikira tempat kumuh itu, warga punya banyak mobil juga. Kan banyak yang tau juga kan?," ujar Pelaksana tugas Kepala DPRKP DKI Jakarta, Retno Sulistiyaningrum, Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Relokasi Warga Kapuk Muara yang Kolong Rumahnya Penuh Sampah

Namun, kata Retno, informasi yang diterima itu harus ditelusuri kebenarannya dengan cek dan ricek kepada warga Kapuk Muara.

Menurut Retno, DPRKP DKI Jakarta harus mendapatkan bukti otentik soal informasi mengenai warga yang memiliki mobil di tengah kondisi rumah dipenuhi sampah.

"Kan ini baru informasi tetapi data otentintik yang membuktikan dia punya mobil itu belum (ada). Ini harus ada buktinya juga," kata Retno.

Pemprov DKI sebelumnya menyatakan bakal merelokasi warga RT 17 RW 04 Kelurahan Kapuk Muara.

Kondisi kolong rumah panggung warga RT 17/RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara yang dijadikan tempat sampah karena tidak ada tempat penampungan sementara (TPS).KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Kondisi kolong rumah panggung warga RT 17/RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara yang dijadikan tempat sampah karena tidak ada tempat penampungan sementara (TPS).

Baca juga: Pemilik Tanah Ajukan Permohonan Eksekusi Rumah Panggung di Kapuk Muara

Para warga Kapuk Muara itu rencananya akan ditawarkan untuk pindah ke rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) di Jakarta.

"Unit sudah ada, tapi kami sedang verifikasi apakah warga tersebut ber-KTP DKI. Kalau warga tersebut ber-KTP DKI dan sesuai verifikasi masuk ya kita terima," ujar Retno.

Kini, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta tengah berkoordinasi dengan pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Utara terkait penanganan masalah tersebut.

"Itu kami koordinasikan dengan teman-teman wilayah wali kota Jakut untuk untuk mendata. Selama ini sudah didata, tapi mungkin informasinya baru sampai di wilayah," kata Retno.

Baca juga: Disebut Permukiman Liar, RT di Kapuk Muara Baru Diakui Pemerintah sejak 2017

Diberitakan sebelumnya, rumah panggung di RT 017/RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi sorotan usai diketahui kolongnya terdapat tumpukan sampah.

Warga sekitar terpaksa membuang sampah ke kolong rumah panggung karena minimnya tempat penampungan sementara (TPS).

Kendala utama mereka adalah minimnya akses jalan dan jarak ke TPS terlalu jauh mengingat luas RT 017 hampir 4 hektare.

Belakangan, baru diketahui bahwa rumah panggung milik warga ini berdiri di tanah milik orang lain.

Hal tersebut diungkapkan Lurah Kapuk Muara Yason Simanjuntak ketika dikonfirmasi Kompas.com.

"Itu daerah grey area, tanah orang dikuasai warga," kata Yason saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (28/6/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com