Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Akan Kirimkan 750 Ton Sampah Per Hari ke TPPAS Lulut-Nambo

Kompas.com - 13/07/2023, 20:50 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok nantinya bakal mengirimkan 750 ton sampah per hari ke Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo di Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

"Kami punya kuota sampai 750 ton (sampah) per hari dan kami siap bawa ke sana (TPPAS Lulut-Nambo)," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Abdul Rahman melalui sambungan telepon, Kamis (13/7/2023).

Sebagai informasi, saat ini ada 1.100 ton sampah yang dikirimkan setiap harinya ke tempat pembuangan sampah resmi di Kota Depok, yakni Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.

Jika TPPAS Lulut-Nambo beroperasi nantinya, sampah yang dikirimkan ke TPA Cipayung berkurang 750 ton atau hanya 350 ton per hari.

Baca juga: Siap Buang Sampah ke TPPAS Lulut-Nambo, Pemkot Depok Punya Anggaran sejak 3 Tahun Lalu

Namun, TPPAS Lulut-Nambo hingga kini belum beroperasi. Padahal, DLHK Kota Depok sudah siap mengirimkan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo sejak tiga tahun lalu.

"Kami sudah siap (mengirimkan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo). Bahkan, dari tiga tahun lalu, Pemkot Depok sudah menganggarkan untuk pembuangan ke TPPAS Lulut-Nambo," kata Abdul.

Dia menyebutkan, bentuk kesiapan itu terdiri dari sejumlah hal, mulai dari kesiapan personel hingga transportasi untuk mengirimkan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo.

Menurut Abdul, personel hingga transportasi itu disiapkan sejak tiga tahun lalu.

"Jadi penganggaran, sumber daya manusia, armada, bahkan sampai transportasi sudah kami anggarkan. Itu kan bentuk kesiapan kami," sebut dia.

Baca juga: DLHK Depok Klaim Unit Pengolahan Sampah Terus Beroperasi sejak 2014

Untuk diketahui, TPPAS Lulut-Nambo diharapkan bisa mengatasi sampah dari empat daerah, yakni Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Tangerang Selatan.

Namun, sejak dibangun pada 2018, TPPAS Lulut-Nambo belum selesai dikerjakan sehingga tidak bisa beroperasi hingga saat ini.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat pun belum bisa memastikan kapan TPPAS ini beroperasi.

Kini, DLH Jawa Barat tengah mencari investor baru. Sebab, investor TPPAS Lulut-Nambo sebelumnya melakukan wanprestasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com