Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Semut Ajak Masyarakat Kurangi Pemakaian Barang yang Berpotensi Jadi Sampah di Jakarta

Kompas.com - 16/07/2023, 12:18 WIB
Rizky Syahrial,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas bernama Operasi Semut mengajak masyarakat Jakarta untuk mengurangi pemakaian barang yang berpotensi menjadi sampah. Ajakan itu disampaikan saat Car Free Day (CFD), kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat.

Mereka mengimbau masyarakat dengan membawa sign board bertuliskan kata-kata agar masyarakat sadar untuk menekan sampah.

Koordinator Lapangan Komunitas Operasi Semut Muhammad Farid mengatakan, pihaknya meminta masyarakat yang sedang CFD agar tidak membawa barang yang nantinya akan menjadi sampah.

"Yang kami gaungkan bukan lagi bicara soal buang sampah pada tempatnya atau jangan buang sampah sembarangan," kata Farid di lokasi, Minggu (16/7/2023).

Baca juga: Operasi Semut Bersihkan Sampah Saat Car Free Day di Bundaran HI

"Tetapi, bagaimana para pengunjung datang ke CFD tidak bawa barang yang nantinya akan jadi sampah. Itu poin kami," ujarnya lagi.

Farid mengatakan, terkadang masyarakat tidak sadar membawa barang yang bisa membuat sampah walaupun membuangnya tidak sembarangan.

Namun, ia berharap masyarakat sebisa mungkin menekan volume sampah yang ada di Jakarta.

"Terkadang kita enggak sadar saat aktivitas dari pagi hingga sore hari itu dapat menimbulkan sampah. Meskipun sampah dibuang pada tempatnya," katanya.

Baca juga: TPST Depok Akan Olah 300 Ton Sampah Jadi RDF

"Tapi, kami berharap kita bisa menekan dengan cara berangkat membawa tumbler, itu fungsi paling sering untuk tidak membawa botol kemasan plastik," ujar Farid lagi.

Diketahui, Komunitas Operasi Semut ini mengumpulkan sampah-sampah plastik pada saat CFD.

Mereka mengumpulkan sampah menjadi satu dengan trash bag berwarna hitam.

Baca juga: Anggota Polres Jaksel Lakukan Operasi Semut di Kali Uangan yang Hitam Pekat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com