JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berinisial AH (54) diduga hendak bunuh diri di rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, karena pusing memikirkan biaya sekolah anak.
Tiga dari empat anak AH masih mengenyam pendidikan di sekolah swasta.
Untuk diketahui, AH ditemukan tergeletak di kamar rumahnya dalam kondisi dua pisau dapur tertancap di perutnya dan satu pisau dapur masih di tangan.
Baca juga: Aksi Nekat Pria di Tanjung Priok Tusukkan Pisau ke Perut, Sempat Mengeluh Sakit Lambung
"Dia pengin anak nomor dua melanjutkan sekolahnya. Saya bilang, 'ya sudah enggak apa-apa sampai lulus SMP'. Nah, dia penginnya diteruskan ke SMA," ungkap Yati (60), adik ipar AH, saat ditemui Kompas.com, Selasa (25/7/2023).
"Setiap bulannya, Kartu Jakarta Pintar (KJP) kan diambil sama gurunya untuk bayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP). Nah, dapatnya cuma uang jajan doang," imbuh dia.
Yati mengatakan, setiap bulannya, uang yang diterima dari KJP senilai Rp 250.000. Jumlah tersebut tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan pendidikan anak AH.
"Belum lagi harga buku sampai Rp 240.000. Saya pikir, uang dari mana?" tutur dia.
Anak kedua AH baru saja lulus dari MTS Yapis Tanjung Priok. Namun, AH ingin buah hatinya melanjutkan jenjang pendidikan ke SMA.
Selain masalah ekonomi, kata Yati, AH sebelumnya mengeluhkan sakit pada lambungnya.
"Tadinya sakit lambung, dia mengeluh. Mungkin kesal ya, kesal sama penyakit, belum lagi biaya sekolah anak yang semuanya swasta," tutur Yati.
Sehari-hari, AH bekerja sebagai buruh lepas. Sementara istri AH mencari uang dengan mengumpulkan botol plastik bekas.
"Istrinya cari botol sama saya. Kalau sudah pulang, suaminya bantu bersihkan botol. Nah, nanti kalau sudah banyak, misal dua atau tiga karung, baru dijual," imbuh Yati.
"Ya kalau segitu, paling Rp 10.000 atau Rp 15.000," ucap Yati melanjutkan.
Kini, AH tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Baca juga: Akibat Kepalanya Ditoyor, Pedagang Tape Nekat Tusuk Sopir Taksi Online hingga Tewas
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.