JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial AH (54) ditemukan terkapar di kamar rumahnya dengan kondisi dua pisau sudah menancap di perutnya pada Senin (24/7/2023).
Ketua RT setempat, Iyus Ruslimat mengungkapkan bahwa AH memang melakukan percobaan bunuh diri.
"Iya benar, ada warga saya yang melakukan percobaan bunuh diri. Pas saya datang, pisau sudah di perut," kata Iyus saat ditemui Kompas.com pada Selasa (25/7/2023).
Kendati demikian, Iyus belum mengetahui kronologi dan alasan AH melakukan percobaan bunuh diri karena belum berbincang terlalu banyak dengan keluarga.
Tetapi, dia bersama salah satu anggota keluarga sempat mengantarkan AH ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo alias RSCM, Jakarta Pusat.
Adik ipar AH, Yati (60) menjelaskan bahwa sebelum percobaan bunuh diri ini terjadi, korban sempat mengeluhkan sakit lambung kepada keluarga.
Yati menduga sakit lambung ini menjadi salah satu alasan korban melakukan percobaan bunuh diri di kamarnya.
"Tadinya sakit lambung, dia mengeluh. Mungkin kesal ya, kesal sama penyakit," ucap Yati dalam kesempatan berbeda, saat ditemui Kompas.com di tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa.
Baca juga: Polisi Sebut Tak Ada Tanda Kekerasan di Tubuh IRT yang Tewas Gantung Diri di Tomang
Terlepas dari penyakit tersebut, Yati juga menduga bahwa penyebab utama AH nekat melakukan percobaan bunuh diri ini karena pusing memikirkan biaya sekolah anak.
"Kesal sama penyakit, sama anak sekolah enggak ada biaya. Dia pingin anak nomor dua melanjutkan sekolahnya. Saya bilang, 'ya sudah enggak apa-apa sampai lulus SMP'. Nah, dia pinginnya diteruskan ke SMA," ungkap Yati.
Yati menduga alasan ekonomi yang membuat korban melakukan percobaan bunuh diri karena hampir setiap harinya AH bercerita bahwa dia ingin sekali anaknya berpendidikan.
Untuk diketahui, tiga dari empat anak AH duduk di bangku sekolah swasta.
"Ya itu saja, mengeluh sakit lambung dan memikirkan anak-anak. Sekolah swasta semua, ya Allah. Saya juga kelabakan cari-cari botol (bantu biayai sekolah). Bagaimana caranya ini? Ya tapi yang penting halal untuk melanjutkan sekolah," ucap Yati.
Baca juga: Bobby Joseph Ditangkap karena Konsumsi Tembakau Sintetis, Polisi: Ada Masalah Keluarga
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.