Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Ojol Jadi Korban Penipuan Kerja, JobStreet Sebut Pelaku Jiplak Informasi Sah di "Website"

Kompas.com - 31/07/2023, 09:23 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pihak penyedia lowongan kerja (loker) online, JobStreet, menyebut adanya upaya pelaku penipuan lowongan kerja di Bekasi menjiplak informasi yang sah dari platform mereka.

Penumpang ojol bernama Gira (22) menjadi korban penipuan loker itu. Ia mengaku awalnya melamar melalui situs JobStreet.

Namun saat mendapat undangan dan melakukan interview di sebuah ruko di Bekasi, nama perusahaan beda dengan yang tercantum di website.

"Pelaku kejahatan tentu akan berupaya sekuat mungkin untuk menyukseskan usahanya dalam mendapatkan korban," ujar Adham Somantrie Head of PR, Social and Content, Indonesia JobStreet by SEEK saat dihubungi Kompas.com, dikutip Senin (31/7/2023).

Baca juga: Kisah Korban Penipuan Kerja di Bekasi, Dipaksa Bayar Uang Pelatihan lalu Kabur Diselamatkan Ojol...

Adham mengatakan, pelaku akan "memancing" korban dengan cara apa pun. Termasuk menyamakan informasi perusahaan.

"Pelaku berupaya melakukan penyalinan informasi lowongan kerja yang sah, yang telah disusun oleh tim rekrutmen profesional yang tersedia dan menggunakannya untuk memancing calon korban," kata Adham.

Untuk mencegah hal itu terjadi, kata Adham, JobStreet kukuh memeriksa keabsahan serta memverifikasi latar belakang perusahaan sebelum bergabung.

Jika tidak dapat memverifikasi, perusahaan tersebut tidak dapat diterima JobStreet untuk merekrut pencari kerja melalui platform mereka.

"JobStreet telah menolak sekitar 2,5 persen perusahaan pemberi kerja di seluruh APAC pada paruh kedua tahun 2022 karena kami tidak dapat memverifikasi keabsahan mereka atau dianggap terlalu berisiko untuk platform kami," jelasnya.

Baca juga: Keberanian Ojol Bantu Penumpang Kabur dari Ruko Penipuan Kerja di Bekasi

Selain itu, JobStreet juga dapat memblokir perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan dengan kata atau istilah yang mengarah ke penipuan.

"Kami memiliki sistem yang memblokir dan menandai iklan lowongan kerja yang berisi istilah dan frasa yang masuk daftar hitam (blacklist), seperti iklan yang berisi kata kunci diskriminatif atau meminta pembayaran dari pencari kerja," tutur Adham.

Pada rentang Juli hingga Desember 2022, JobStreet secara otomatis memindai 3,7 juta iklan lowongan kerja di platform mereka.

"Selanjutnya melakukan sosialisasi kepada para perusahaan terkait alasan mengapa iklan mereka ditandai, atau dipertanyakan," ujarnya.

Adham mendorong pencari kerja untuk selalu mengecek detail informasi dan melaporkan jika menjadi korban kejahatan dari platform mereka.

Baca juga: Korban Loker yang Diselamatkan Ojol Ungkap Kejanggalan Ruko di Galaxy

Sebelumnya diberitakan, pria bernama Gira (22) melamar pekerjaan melalui aplikasi pencari kerja online.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com