JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono segera menyelesaikan normalisasi Kali Ciliwung.
Namun Jokowi tak menyebutkan tenggat waktu penyelesaian normalisasi Kali Ciliwung sebagai penanganan banjir Ibu Kota.
"Ini pekerjaan jangka panjang, belum urusan menangani banjir Rob dari arah utara, dari arah laut, itu persoalan-persoalan juga," ujar Jokowi usai resmikan Sodetan Ciliwung, Senin (31/7/2023).
Menurut Jokowi, pembebasan lahan dalam proyek normalisasi Kali Ciliwung baru sepanjang 16 kilometer dari target 33 kilometer.
Artinya, Heru Budi dengan Kementerian PUPR diminta menyelesaikan pembebasan lahan sepanjang 17 kilometer.
"Masih tersisa 17 kilometer, ini saya minta Pak Menteri PU, Pak Gubernur bersama-sama untuk selesaikan ini, termasuk penanganan di 12 sungai yang mengalir melintasi DKI Jakarta juga harus dinormalisasi," ucap Jokowi.
Untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemprov DKI dibantu Pemerintah Pusat membangun Sodetan Ciliwung yang baru dirampungkan dan diresmikan pada Senin (31/7/2023) ini.
Jokowi menyebut, keberadaan sodetan itu mampu mengatasi banjir di enam kelurahan di Jakarta. Namun eks Gubernur DKI Jakarta itu tak menyebutkan nama-nama kelurahannya.
"Urusan Sodetan Ciliwung ini sudah bertahun tahun. Hampir 11 tahun (pembangunan). Hari ini alhamdulillah selesai ini bisa menyelesaikan paling tidak 6 kelurahan tidak banjir lagi," ujar Jokowi.
Baca juga: Sodetan Kelar, Kini Jokowi Minta Heru Budi Selesaikan Normalisasi Kali Ciliwung
Sodetan Kali Ciliwung membentang dari inlet (jalur masuk air) di Bidara Cina dan outlet (jalur keluar air) di Kebon Nanas.
Setelah terhenti bertahun-tahun dan proyek dilanjutkan kembali, pembangunan Sodetan Ciliwung sebelumnya ditargetkan rampung pada April 2023.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, Sodetan Ciliwung ditargetkan beroperasi Juni 2023. Namun, proyek itu masih baru selesai dan diresmikan pada Juli 2023.
Sodetan Ciliwung nanti berfungsi mengalirkan sebagian air dari Ciliwung ke KBT saat debit air tinggi.
Dengan demikian, tidak semua air dari Ciliwung mengalir ke daerah hilir yang berujung meluap ke permukiman warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.