Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dengan Klaim Wali Kota Idris, Kualitas Udara di Depok Tergolong Tak Sehat Versi IQAir

Kompas.com - 16/08/2023, 19:02 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Indeks kualitas udara atau US air quality index (AQI US) di Kota Depok, Jawa Barat, pada Rabu (16/8/2023) malam, tercatat di angka 147.

Berdasarkan situs IQAir, kualitas udara di Kota Depok tergolong tidak sehat bagi kelompok sensitif. Polutan tertinggi dalam udara Kota Depok adalah PM 2.5.

Sementara itu, Kota Depok pada Rabu malam ini bersuhu 28 derajat celsius dengan kelembapan 55 persen, gerak angin 13 kilometer per jam, dan tekanan 1010 milibar.

Situs ini juga merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menyalakan penyaring udara, menutup jendela, dan menghindari aktivitas outdoor agar terhindar dari udara luar yang kotor.

Baca juga: Punya Alat Ukur Sendiri, Idris Klaim Kualitas Udara Depok Masih Aman

Masih berdasarkan situs IQAir, indeks kualitas udara di Kota Depok pada Selasa kemarin tercatat paling tinggi di angka 164, yakni Selasa siang.

Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris justru mengeklaim kualitas udara di wilayahnya masih tergolong aman.

Sebab, kata dia, jumlah industri di Kota Depok cenderung lebih sedikit daripada wilayah tetangga.

"Karena memang pabrik-pabrik relatif lebih sedikit (di Depok) ketimbang daerah lainnya," ucap Idris dalam keterangan yang diterima, Rabu.

Baca juga: Klaim Udara Depok Masih Aman, Wali Kota Idris: Pabrik Relatif Sedikit

Selain itu, Idris menyebutkan, kualitas udara di Depok tergolong aman berdasarkan data yang diperoleh dari alat pengukur kualitas udara yang ditempatkan di beberapa titik, antara lain di Jalan Margonda Raya dan Jalan Raya Sawangan.

Di sisi lain, politikus PKS itu mengaku masih terus berupaya mengurangi polusi udara di Depok. Salah satu langkahnya dengan membangun taman hutan kota di Sawangan, Depok.

"Taman hutan kota yang sedang kami bangun ini juga bagian daripada memperbanyak dan memperluas ruang terbuka hijau," kata Idris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com