JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB) Harapan Kita memberikan keterangan mengenai kondisi terkini LAH, bayi berusia dua bulan yang diduga jadi korban kelalaian akibat salah diberikan susu formula oleh perawat.
Sebagai informasi, LAH yang mengalami penyumbatan usus dan kelainan hati itu kondisinya kritis setelah diberikan susu formula merek N. Padahal, susu tersebut tidak mendukung bagi kondisi LAH.
LAH seharusnya diberikan susu merek PS oleh perawat. Namun, karena diberikan susu formula merek N, kondisi bayi perempuan justru kian memburuk.
Baca juga: Bayi Dua Bulan Diduga Jadi Korban Kelalaian RS Nasional akibat Salah Diberi Susu Formula
"Pasien saat ini dirawat di PICU (pediatric intensive care unit), mendapat antibiotik, tidak ada kejang, trombosit naik pascatransfusi," kata Humas RSAB Harapan Kita, Nia, kepada Kompas.com, Jumat (18/8/2023).
"Hasil evaluasi, marker sepsis perbaikan. Meski kondisi perbaikan, namun kasus pasien ini sulit karena short bowel syndrome," tutur dia melanjutkan.
Short bowel atau sindrom usus pendek, adalah kondisi ketika tubuh tidak bisa menyerap cukup zat gizi karena usus halus lebih pendek dari seharusnya.
Pihak RSAB menyebut dugaan kesalahan pemberian susu oleh salah satu orang tenaga gizi, bukan penyebab sepsis atau gangguan yang menimbulkan masalah pada organ tubuh pasien.
Baca juga: Diduga Salah Diberi Susu Formula oleh Perawat RS Nasional, Tubuh Bayi Ini Jadi Kuning
"Kami dari RS mengupayakan pelayanan kesehatan yang optimal. Untuk perkembangan selanjutnya, akan kami sampaikan kembali dan mohon doanya untuk kelancaran perawatan dan kesembuhan pasien," jelas dia.
Dugaan kelalaian oleh salah satu petugas perawat itu diketahui terjadi setelah LAH dirujuk dari RS Pelni ke RSAB Harapan Kita pada 12 Juli 2023.
LAH yang sudah dalam kondisi sakit itu, justru tidak mengalami perkembangan apa pun ketika dirawat di sana. LAH bahkan diberi susu formula merek N.
Chintia berujar, awalnya sang putri memang mengonsumsi susu formula N. Namun, susu tersebut tak cocok untuk LAH. Bayi tersebut hanya bisa mengonsumsi susu formula merek PJ.
Baca juga: Bayinya Kritis Diduga karena Salah Diberi Susu Formula, Orangtua Siap Tempuh Jalur Hukum
"Terjadi kesalahan susu nih, biasanya setiap pagi itu selalu diantar susu. Satu hari, delapan botol susu yang sudah ada susu bubuknya. Saya lihat, kok susunya beda ini, karena kan sebelumnya susunya (merek) N, jadi saya hafal susu N," ujar Chintia kepada wartawan, Selasa.
"Di situ dia (perawat) bilang, 'Enggak, ini susunya PJ'. Saya enggak tahu itu petugas namanya siapa, dia bilang tetap ini (susu yang diberikan) adalah susu PJ," imbuh dia.
Chintia dan perawat tersebut kemudian adu mulut. Perawat bersikukuh bahwa susu yang dia berikan adalah susu formula PJ. Chintia akhirnya mencoba memercayai ucapan perawat tersebut.
Keesokan harinya, seorang petugas rumah sakit yang lain mengatakan bahwa susu yang diberikan bukan PJ.
Baca juga: Kondisinya Kritis, Bayi yang Salah Diberi Susu Formula Kini Ditangani 6 Dokter