Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Permukiman Padat Penduduk di Gambir Usai Kebakaran Besar Semalam

Kompas.com - 24/08/2023, 14:19 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat 600 warga terdampak kebakaran di permukiman padat penduduk, Gang Ober, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2023) malam.

Kompas.com datang ke lokasi tersebut untuk melakukan pengamatan pada Kamis (24/8/2023).

Berdasarkan pantauan di tempat kejadian, api telah padam sepenuhnya meski masih terlihat kepulan asap kecil.

Kini tersisa puing-puing bangunan berserakan. Tempat tinggal warga di sana telah rata dengan tanah.

Baca juga: Kebakaran di Gambir Makin Membesar, Warga Panik dan Panjat Atap Rumah

Beberapa pemuda tampak hilir mudik di antara bangunan yang kini tak berbentuk. Mereka mengais sisa-sisa barang yang mungkin masih bisa dimanfaatkan.

Di antara puing tersebut, tampak sejumlah barang yang sudah menghitam karena dijilat api.

Barang-barang tersebut antara lain peralatan dapur, sepeda, dan tumpukan Al-Quran yang ikut hangus terbakar.

Adapun sebagian warga yang rumahnya tidak terdampak ikut sibuk menyingsingkan lengan baju untuk memberi bantuan logistik kepada mereka yang menjadi korban. Sesekali mereka juga menyemangati para penyintas amuk si jago merah.

Baca juga: Kebakaran di Gambir Mulai Padam Usai 3 Jam Damkar dan Warga Berjibaku

Kebakaran terjadi di kawasan pemukiman padat penduduk di Jalan Gang Ober, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat Rabu (28/8/2023). KOMPAS.com/XENA OLIVIA Kebakaran terjadi di kawasan pemukiman padat penduduk di Jalan Gang Ober, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat Rabu (28/8/2023). KOMPAS.com/XENA OLIVIA
Seorang warga, Aji Agung Baruna (47), menyebut kebakaran tadi malam telah menghabiskan seluruh harta benda miliknya.

"Enggak ada (yang terselamatkan). Surat-surat, semua enggak ada. Semua ludes, habis," kata Aji di lokasi, Kamis.

Aji yang tinggal berdua bersama orangtuanya mengaku masih bisa bersyukur karena dirinya diberikan keselamatan.

Namun, Aji berharap Pemerintah DKI Jakarta dapat terus memberikan bantuan kepada korban yang terdampak.

Baca juga: Pingsan dan Sesak Napas, 4 Korban Kebakaran di Gambir Dilarikan ke Rumah Sakit

"Kalau pribadi saya, biar ada bantuan lagi. Orangtua juga sekarang di Wali Kota (mengungsi)," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, ratusan orang menjadi korban kebakaran di permukiman padat penduduk tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, berdasarkan data sementara, ada empat RT yang terdampak kebakaran ini, yakni RT 002 sampai 005 di RW 08 Kelurahan Petojo Selatan.

Baca juga: Dua Warga Tewas akibat Kebakaran Hebat di Permukiman Padat Gambir

"Total kepala keluarga seluruhnya 196 KK. Tercatat 600 jiwa," kata Komarudin di Kantor Pemerintah Kota Jakarta Pusat usai kebakaran padam, Kamis (24/8/2023) dini hari.

Selain itu, Komarudin berujar, ada empat korban yang dilarikan ke Rumah Sakit. Mereka mengalami sesak napas.

"Korban kami bawa ke RS Tarakan dan puskesmas setempat. Namun, saat ini masih kami data. Rata-rata pingsan dan sesak napas," ujar Komarudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com