Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Peredaran Narkoba, PT KCI Bakal Laporkan Orang dan Barang Mencurigakan ke BNN

Kompas.com - 30/08/2023, 20:31 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) KRL Jakarta-Bekasi bakal langsung melaporkan penumpang yang mencurigakan ke Badan Narkotika Nasional (BNN).

Direktur Utama PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI), Asdo Artriviyanto menuturkan, pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap penumpang dan barang bawaan untuk mengantisipasi peredaran dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang.

"Di lingkungan stasiun ini kalau ada orang yang mencurigakan, barang bawaannya juga mencurigakan, kami langsung laporkan ke BNN, dan dilakukan penyelidikan oleh BNN untuk tindak lanjut," ucap Asdo usai penandatanganan kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Stasiun Bekasi, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Penumpang Soroti Kondisi Stasiun LRT Cawang dan Halte BNN, Satu Bangunan tapi bagai Langit dan Bumi

Asdo mengatakan, selain di lingkungan stasiun, pengawasan juga dilakukan di internal PT KCI, termasuk petugas dan pegawai.

Langkah yang dilakukan yakni pemeriksaan kesehatan secara acak dan tes urine.

"Jadi kami jaga petugas-petugas, melalui tes urine dan dalam perilaku sehari-hari, medical check-up juga rutin, itu di dalamnya ada tes narkoba," kata dia.

Dari pemeriksaan itu, saat ini belum ada petugas atau pegawai PT KCI yang kedapatan mengonsumsi narkoba.

Namun, apabila ditemukan pegawai PT KCI yang menyalahgunakan narkoba, maka akan dipecat.

Baca juga: Kala Dendam Bikin Pengguna Narkoba Bacok Warga Cengkareng dengan Membabi Buta...

"Sanksinya pecat, tapi sampai sekarang belum ada. Tapi di record-nya BNN juga mungkin ada yang dicurigai masuk dalam daftar G ya," ucap dia.

Kata Asdo, ada pegawai yang memang tengah menjalani terapi obat sehingga penggunaan obat G sesuai resep dokter.

"Tapi kalau murni menggunakan narkoba, Alhamdulillah belum ada, karena mereka menyadari risikonya langsung pecat," tutur Asdo.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Utama BNN Irjen Pol Tantan Sulistyana mengatakan, peredaran narkoba bisa melalui jalur darat, laut dan udara.

Peredaran barang haram tersebut kemungkinan salah satunya dilakukan melalui transportasi massal kereta api.

Baca juga: Ada Apotek di Kampung Bahari, Diduga Tempat Konsumsi dan Transaksi Narkoba

"Tidak menutup kemungkinan melalui jalur kereta api. Ini yang akan kita tingkatkan bagaimana peran serta pihak commuterline Indonesia untuk bisa mendukung pelaksanaan P4GN (pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika)," tutur dia.

Demi mencapai tujuan itu, Tantan mengatakan, perlu kerja sama dengan seluruh stakeholder untuk mencegah dan memberantas peredaran serta penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com