Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Motor Bekas Ngaku Tak Terlalu Perhitungkan Rangka Saat Jual-Beli

Kompas.com - 03/09/2023, 21:10 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dani (44), salah satu pedagang motor bekas di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan mengaku tak terlalu memperhitungkan rangka motor saat jual-beli kendaraan roda dua.

Menurut dia, rangka bukanlah prioritas utama untuk dilakukan pengecekan saat bertransaksi motor bekas.

"Selama ini kalau kami beli unit seken enggak mandang rangka sih," ujar dia saat ditemui Kompas.com di showroom bernama Damitra Motor, Minggu (3/9/2023).

"Jadi kalau ada orang jual motor ke sini, yang kami cek itu mesinnya, kemudian cek bodi, dan kelistrikan. Setelah itu kami test drive, dan juga kita cek kelengkapan surat-suratnya," kata dia.

Baca juga: Harga Rangka Yamaha Fazzio Baru, mulai Rp 1 Jutaan

Soal pengecekan rangka, kata Dani, hal itu merupakan prioritas nomor kesekian.

Sebab, selama 12 tahun berjualan motor bekas, ia belum pernah mendapat keluhan soal rangka yang bermasalah.

"Untuk rangka kami enggak sampai cek tipe rangkanya, karena itu makan waktu juga. Soalnya selama berjualan beberapa tahun ini kami enggak pernah mengalami kendala yang macam-macam di kerangkanya, termasuk beberapa bulan terakhir," tutur dia.

Menyoal permasalahan rangka Enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) milik Honda yang viral di dunia maya, Dani menyebut tak terlalu khawatir dengan isu itu.

Berkaca dari data penjualan beberapa bulan terakhir, motor-motor bekas yang tahunnya belum terlalu lama masih laris terjual.

"Motor Honda BeAT keluaran tahun 2018-2021 misal, masih banyak peminatnya. Kami saja baru meminang motor Honda BeAT keluaran tahun 2023. Jadi tidak terlalu masalah dengan isu rangka itu ya," ungkap dia.

Baca juga: AHM Buka Layanan Pengecekan Rangka eSAF

Rangka eSAF menjadi perbincangan hangat di dunia maya, khususnya bagi pecinta otomotif.

Rangka eSAF yang dikenalkan Honda pada 2019 disinyalir mudah keropos dan patah, sehingga bisa membahayakan pengendara yang menaikinya.

Kini, Kementerian Perhubungan, Komisi Nasional Keselamatan dan Transportasi (KNKT), dan PT Asra Honda Motor (AHM) tengah melakukan investigasi lanjutan soal polemik rangka eSAF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com