Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Akses Transportasi Umum dan Bus Sekolah, Alasan Warga Marunda Belum Mau Direlokasi ke Rusunawa Nagrak

Kompas.com - 12/09/2023, 14:22 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga masih bertahan tinggal di Blok C Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, yang sudah tak layak huni.

Mereka belum mau direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Jakarta Utara, karena sulitnya akses transportasi dari Rusunawa Nagrak ke Marunda.

Selain itu, tidak ada rute bus sekolah dari Rusunawa Nagrak ke Marunda. Padahal, mayoritas warga beraktivitas dan bersekolah di Marunda.

"Banyak warga yang sudah pindah. Cuma, itu yang bus sekolah (rutenya) belum ada sama sekali. Itu yang menjadi (alasan) warga masih bertahan terus di Rusunawa Marunda, lantaran untuk akses sekolah saja sudah pusing," kata Ketua RT 005/RT 12 Kelurahan Marunda, Saharudin, kepada Kompas.com, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: 263 KK di Rusunawa Marunda Cluster C Sudah Pindah ke Rusunawa Nagrak

Saharudin mengungkapkan, dari 451 keluarga (KK) yang rencananya direlokasi, ada 188 KK yang masih bertahan di Rusunawa Marunda.

Sementara itu, 263 keluarga sudah pindah ke Rusunawa Nagrak.

"Sebenarnya barang sudah pada masuk ke Rusunawa Nagrak. Cuma, karena akses sekolah yang belum memadai, makanya mereka, daripada repot, mungkin mereka menunggu akses sekolah dulu yang ada," tutur Saharudin.

Saharudin menceritakan, banyak anak yang terlambat karena tidak adanya rute bus sekolah yang mengantar siswa dari Rusunawa Nagrak ke sekolah di wilayah Marunda.

"Jadi benar, ada warga saya atau warga Rusunawa Marunda Cluster C yang sudah tinggal di Rusunawa Nagrak yang anaknya terlambat sekolah, lantaran bus sekolah yang ada ini tidak sampai ke sekolah," kata Saharudin.

Baca juga: Buah Simalakama Penghuni Rusunawa Marunda: Bertahan Berbahaya, Direlokasi Terbentur Biaya

Karena itu, warga meminta Pemprov DKI menambah rute bus sekolah sebagai syarat agar warga bersedia direlokasi ke Rusunawa Nagrak.

Pasalnya, banyak anak yang yang mengenyam pendidikan di SMPN 290 Jakarta, SDN 02 Marunda, dan SDN Marunda 05. Semua sekolah tersebut berlokasi di dekat Rusunawa Marunda.

"Mohon dipertimbangkan lagi. Memang, sudah ada bus sekolah yang ada, cuma tidak sampai ke SDN 02, SDN 05, SMP 290," ujar Saharudin.

Baca juga: Warga yang Dipindah ke Rusunawa Nagrak Sulit Akses Transportasi Umum, Tunggu Angkot sampai 2 Jam

Alhasil, banyak warga memutuskan untuk mengantarkan anak sekolah dengan naik angkutan umum. Namun, kendala lain kembali terjadi.

"Warga berinisiatif naik JakLingko yang ada. Cuma tadi, JakLingko pun, ya nasib-nasiban, baru dapat, akhirnya mengakibatkan anak sekolah terlambat masuk ke sekolah," tutur Saharudin.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sudah berjanji akan menambah rute bus sekolah dari Rusunawa Nagrak menuju Rusunawa Marunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com