Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Hari Air PAM Tak Mengalir, Warga di Bekasi Beli Air Galon sampai Menumpang Mandi

Kompas.com - 15/09/2023, 16:40 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Warga Kota Bekasi terpaksa membeli air galon isi ulang sampai menumpang mandi akibat tiga hari belakangan ini air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patrion atau Perumda Tirta Patriot tidak mengalir.

Salah satu yang terdampak gangguan air PAM yakni Winda Oktavia (31) yang rumahnya di Perumahan Taman Wisma Asri 2, Bekasi Utara.

"lya beli air galon isi ulang, kadang minta sama tetangga yang punya jet pump. Tapi kalau berhari-hari selalu minta kan enggak enak juga ya sama tetangga," ujar Winda kepada Kompas.com, Jumat (15/9/2023).

Baca juga: Keluhkan Air PAM di Bekasi Kecil dan Keruh, Warga: Hitam kayak Air Comberan

Winda menuturkan, gangguan distribusi air PAM memang sering terjadi. Namun, baru kali ini sampai tiga hari rumahnya tak keluar air.

"Ini paling parah sekarang sih, sudah hari ketiga ini air tidak ngalir," kata dia.

Sementara itu, nasib yang sama juga dirasakan oleh Ade yang tinggal di Perumahan SBS, Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi Utara.

Kata Ade, sudah tiga hari ia kesulitan mendapatkan air bersih. Debit air yang keluar di rumahnya sangat kecil.

"Dari hari Rabu, sebelumnya sudah sering berapa kali mati kayak gini, malah sebelumnya tiga hari matinya. Semalam jam 12 baru keluar itu pun kecil sampai sekarang," ujarnya.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Kalideres, Warga Order Bantuan Mobil Tangki tetapi Tetap Bayar Tagihan...

Karena kekurangan air, Ade pun meminta ke tetangganya yang berkenan berbagi air untuk kebutuhan sehari-hari.

"Baru kemarin saya minta sama tetangga, saya biasanya di kamar mandi isi air lima ember buat sehari-hari. Jadi ya pas air PAM mati saya sekeluarga irit-irit banget," ucapnya.

Selain meminta ke tetangga, Ade juga sering menumpang mandi ke rumah mertuanya yang ada di kawasan Kranji, Bekasi Barat.

"Saya pun sampai numpang mandi di rumah mertua saya di Kranji, beliau pakai PAM juga tapi enggak mati," ucapnya.

Dihubungi terpisah, Asisten Manajer Humas Perumda Tirta Patriot, Rizky Sabillah, menyebut bahwa pihaknya sempat menyetop produksi air karena limbah pada Rabu malam.

"Memang sampai tiga hari ini kondisi air baku kita kurang baik. Hari Rabu, malam Kamis ya itu kita stop produksi karena limbahnya yang luar biasa, tidak layak diolah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Menyiasati itu, Perumnda Tirta Patriot menyuplai sebanyak lima mobil tangki air. Namun, memang belum sampai ke semua pelanggan.

Karena itu, Rizky meminta maaf dengan adanya gangguan air baku ke masyarakat akibat limbah yang mencemari air Kali Bekasi.

"Dengan pelanggan yang 60.000 lebih, armada tangki lima. Ya (kami) minta maaf belum semua terlayani," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com