Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ketua RT di Lenteng Agung: Sekalinya Enggak Ngeronda, Ada yang Kecolongan Motor

Kompas.com - 20/09/2023, 09:22 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - RT 02 RW 04 di Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan menjadi salah satu wilayah yang masih menerapkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) dengan cara ronda di kompleks mereka.

Ketua RT 02 Sepi Wardoyo bercerita, setiap malam di pos ronda memang selalu ada warga yang sukarela berjaga.

Namun entah mengapa Senin (18/9/2023) lalu, keadaan pos sedang kosong dan kompleks tersebut pun kemalingan satu unit sepeda motor matik.

"Kemaren malam Senin, mungkin orang-orang pada capek lelah ya. Kesibukan orang-orangnya. Emang pos gelap, saya pulang kerja jam satuan gelap enggak ada orang (di pos), biasanya sampai jam tiga subuh ada," kata Sepi saat ditemui di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Masih Jalankan Ronda, Ketua RT di Lenteng Agung: Kalau Ada Warga Sakit, Kami Sudah Standby

"Sekalinya enggak ada siskamling eh ada yang kecolongan. Orang sudah hapal kali polanya," lanjut Sepi.

Senin subuh itu, kata dia, satu unit sepeda motor matik milik warga RT 02 hilang. Rupanya tak hanya milik RT 02 saja, sepeda motor milik warga sebelah yakni RT 06 juga dilaporkan hilang.

"Awalnya yang kemalingan di RT 02, karena kan gang RT 02 ini kecil jadi taruh motornya di luar depan rumah. Dua motor ditaruh itu di luar, yang dibawa malingnya satu, yang mio. Yang beat ditinggal," kata Sepi.

Ternyata, lanjut dia, motor mio yang dimaling dari RT 02 ditukar dengan motor mio yang dimaling dari RT 06.

Baca juga: Cerita Ketua RT di Lenteng Agung, Susah-susah Gampang Ajak Warga Ikut Meronda

"Nah lucunya itu, motornya yang dimaling ini dibawa ke RT 06, di RT 06 ada juga motor sama-sama mio. Karena mio yang di RT 06 bisa di-stater, jadi mio dari RT 02 yang dicolong ditaruh di RT 06. Mio RT 06 dibawa sama malingnya," tutur ayah satu anak itu.

Padahal, jika ngeronda, orang-orang di pos pasti mengetahui gerak-gerik mencurigakan dari siapa pun yang lewat jalan tersebut.

"Nah itu kan kecolongan, baru kemarin Senin subuh kehilangan motor. Ya karena di sinikan orang mau pergi subuh itu ketahuan, orang-orang itu biasanya enggak ada yang motoran ke atas, kecuali yang mau ke masjid kan kita tahu orang-orangnya," ujar dia.

Setelah kejadian tersebut, warga RT 02 pun tak ingin kecolongan kembali. Mereka kompak menjaga keamanan kampungnya dengan berkumpul di pos usai ibadah salat Isya.

Baca juga: Kompaknya Warga RT 02 Lenteng Agung Meronda demi Cegah Tawuran...

"Jam delapanan jam sembilan sudah pada mulai nih ngumpul. Tinggal WA 'woy sini sepi nih pos'. Setelah ibadah Isya sudah mulai dah ramai ngumpul," tutur dia.

Terlebih mengantisipasi kejadian tak terduga yang bisa terjadi di saat-saat darurat. Mengantar orang sakit misalnya.

"Yang penting kita standby saja karena yang namanya kejadian kan enggak tahu kapan, yang penting standby," ujar dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com