Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istimewanya Maskot DKI Salak Condet, Beda Pohon, Beda Rasa

Kompas.com - 21/09/2023, 10:39 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salak condet, maskot DKI Jakarta yang satu ini punya rasa khas dibanding salak lokal lain. Ukurannya lebih besar dengan daging buah berwarna kekuningan.

Bagi warga Jakarta yang rindu manis sepatnya buah komoditas asli Jakarta ini, bisa singgah ke pusat budi daya Cagar Buah Condet.

Lokasinya berada di antara permukiman padat penduduk, Kelurahan Balekambang, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca juga: Mencari Jejak Salak Condet yang Kian Tersembunyi

Saat berkunjung ke sana, Rabu (20/9/2023), Kompas.com berkesempatan bertemu dengan koordinator penjaga kebun bernama Safarudin.

Ia menyebut buah ini memiliki keunikan. Beda pohon, bisa berbeda rasanya.

Salak condet memiliki keunikan tiga varian rasa sekaligus, yaitu manis, asam, dan sepat. Berbeda pohon, rupanya beda pula rasa yang mendominasi.

Bahkan, tingkat kematangan juga ikut memengaruhi tekstur dan rasa manisnya salak.

Saya berkesempatan mencicipi langsung beberapa buah salak condet yang dipetik Safarudin dari pohonnya.

"Ini biar percaya, saya enggak mengada-ada ya, beda pohon beda rasa. Tuh kan," tutur dia sembari memberikan saya beberapa salak untuk dicoba.

Baca juga: Cagar Buah Condet, Rumahnya Salak Condet Maskot DKI yang Tersembunyi

Saat kematangan masih 80 persen, teksturnya lebih garing dibanding yang sudah matang penuh. Rasanya lebih segar dengan komposisi asam dan manis.

Sedangkan yang sudah matang penuh akan lebih empuk dan berair. Ada rasa agak sepat dengan manis mendominasi.

Buah Salak Condet matang bisa dilihat dari biji salak yang diselimuti daging buah seperti gabus.

Sebelum pulang, tak lupa saya membeli satu kilogram buah Salak Condet yang dipetik langsung oleh Safarudin dari pohonnya.

Sekilo salak condet dihargai Rp 15.000. Lokasi Cagar Buah Condet ini berada di Jalan Kayu Manis No.3, RT.7/RW.5, Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com