Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Rumah Tempat Ledakan di Setiabudi, Bom Pernah Meledak di Sebelahnya 22 Tahun Lalu

Kompas.com - 24/10/2023, 09:34 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah rumah dua lantai di kawasan Jalan Prahu, Kelurahan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan menjadi TKP ledakan diduga bom yang menewaskan seorang pekerja yang tengah merenovasi bangunan tersebut, Rabu (18/10/2023) lalu.

Walau saat ini kepolisian masih mendalami, apa dan dari bagaimana sebenarnya ledakan terjadi, namun warga sekitar meyakini bahwa ledakan itu adalah sisa dari bom yang pernah meledak pada 2001.

Bukan tanpa alasan, mereka yang sudah tinggal sejak lebih dari 20 tahun lamanya di lingkungan itu, melihat langsung bagaimana perjalanan rumah TKP ini.

Awalnya, rumah itu adalah sebuah lahan kosong yang bersebelahan langsung dengan TKP ledakan bom 2001 dan kini menjadi bangunan seperti sekarang.

Baca juga: Munculnya Dugaan Jejak Bom Sisa 22 Tahun Lalu di Balik Ledakan Setiabudi

Berikut Kompas.com rangkum informasi seputar asal-usul bangunan itu.

Bersebelahan dengan TKP ledakan bom 2001

Jauh sebelum ledakan terjadi pada Rabu lalu, rupanya 22 tahun silam juga pernah terjadi ledakan bom di sebelah bangunan ini. Tepatnya berasal dari asrama Aceh yang kini sudah menjadi Wisma Taman Iskandar Muda Jakarta.

Menurut seorang warga bernama Hariyanto (65) ledakan yang terjadi 22 tahun lalu itu cukup besar, bahkan lebih besar dari ledakan yang terjadi pada Rabu kemarin.

Saking besarnya, dia menyaksikan mahasiswa asal Aceh yang terlibat dalam perakitan bom itu tewas dalam keadaan mengenaskan.

Baca juga: Asal Usul Rumah Kosong TKP Ledakan di Setiabudi, Baru Pindah Tangan 8 Bulan Lalu

"Persis kayak 2001, tapi 2001 itu kan (bom) rakit, tapi memang baru tahu itu tempat perakitan ketika bomnya sudah meledak. Awalnya enggak ada yang tahu itu teroris. Tahunya itu cuma tempat tinggal mahasiswa Aceh," kata Hariyanto saat berbincang dengan Kompas.com di sekitar TKP pada Senin (23/10/2023) sore.

"Yang meninggal berapa itu, pokoknya yang rakit meninggal semua," ujar pria itu sembari mengorek ingatan di masa lampau.

Selain Hariyanto, seorang marbot masjid bernama Maryono (72) yang sudah menjaga masjid di seberang TKP sejak 1984 juga mengatakan hal serupa.

Benar, kata dia, wisma yang ada di sebelah TKP ledakan itu adalah saksi bisu dahsyatnya ledakan bom rakitan 2001 lalu.

"2001 itu kan rumahnya sebelah tempat kejadian kemarin sebelahnya kan asrama Aceh, dari zaman dulu memang sudah ada itu. Kemudian hari Kamis saya lupa bulannya, tapi harinya saya ingat itu Kamis, ada bom meledak, enggak tahu itu sedang merakit atau gimana, banyak juga yang jadi korban," tutur dia kepada Kompas.com.

Baca juga: Teka-teki Benda Diduga Bom yang Meledak di Setiabudi dan Peristiwa Serupa 22 Tahun Silam

Dulunya lahan kosong

Ternyata, sebelum menjadi bangunan setengah jadi seperti sekarang, TKP ledakan ini dulunya hanya sepetak lahan kosong yang ditanami pohon pisang.

"Kan yang sebelah kejadian kemarin, itu dulunya kebun pisang," ujar Maryono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com