Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Lama Kembali Muncul Saat Air di Kampung Apung Surut karena Kemarau

Kompas.com - 31/10/2023, 11:27 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekeringan di wilayah Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, mengakibatkan makam yang sudah lama terendam kembali muncul.

Sejumlah makam terlihat kala air di Kampung Apung surut karena musim kemarau.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (30/10/2023), kendati sudah puluhan tahun terendam air, batu nisan dan bangunan makam masih terlihat.

Tak sedikit makam yang telah rusak.

Baca juga: Kampung Apung yang Terselip di Balik Kemegahan Ibu Kota

Tanah yang sebelumnya dipenuhi air kini retak di sana-sini. Namun, air masih merendam sebagian area perkampungan.

Musim kemarau membuat debit air yang merendam Kampung Apung surut.

Warga bernama Siti Robiah (60) menyebutkan, kondisi ini telah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.

“Air surut dari dua atau tiga bulan lalu. Ditambah air disedot juga waktu ada kebakaran di AKR karena cari air susah. Jadi di sini sedot airnya,” ungkap Siti saat ditemui di kediamannya.

Menurut dia, permakaman itu telah ada sejak puluhan tahun silam. Jenazah yang dimakamkan di Kampung Apung kebanyakan berasal dari luar wilayah.

Baca juga: Sepenggal Kisah Siti Robiah, Puluhan Tahun Hidup di Kampung Apung Cengkareng

“Dulu namanya TPU Kapuk Teko, yang meninggal bukan orang sini. Orang Pasar Ikan, Luar Batang,” kata Siti.

Tak jarang, keluarga datang untuk ziarah ke makam tersebut.

Lantaran makam terendam air, mereka biasanya hanya menabur bunga ke permukaan air sambil merapalkan doa.

Siti menjelaskan, air yang merendam kawasan ini mulanya berasal dari banjir dan ditutupnya aliran air ke sungai karena pembangunan pabrik.

"Air dari mana-mana masuk ke sini, enggak bisa keluar. Kalau dulu, masuk bisa keluar bebas ke sana belum ada pabrik," ujar dia.

"Iya musim hujan kerendam, ini juga masuk ke rumah kalau air meluap," imbuh Siti.

Baca juga: Kampung Apung Muara Baru, Wajah Warga Miskin Ekstrem di Jakarta...

Ketika air masuk ke rumahnya karena banjir, dia harus menggunakan kasur tingkat.

Dengan begitu, Siti dan keluarganya bisa tidur meski banjir melanda permukiman.

Di sisi lain, meski air di Kampung Apung tak laik digunakan, para warga kerap memanfaatkannya untuk mencuci pakaian.

"Kami mencuci saja di situ. Airnya bening, tetapi buat masak biasanya beli dua jeriken Rp 6.000. Untuk mandi dari pompa air, tancap bor," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com