DEPOK, KOMPAS.com - Surya (25) pegawai toko Intechom mengatakan, dugaan penipuan pembelian laptop menggunakan bukti transfer palsu terjadi pada Minggu (19/11/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.
Aksi penipuan itu bermula ketika tokonya yang berada di Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat didatangi wanita dan laki-laki yang ingin membeli laptop.
"Awalnya kayak orang beli laptop, tapi enggak kayak orang umum beli laptop. Dia datang ke sini buru-buru, laptop enggak mau dicek, dia enggak nego harga dan kita mulai curiga dari situ," kata Surya saat ditemui di lokasi, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Viral di Medsos, Percobaan Penipuan Beli Laptop Pakai Bukti Transaksi Palsu
Tanpa memeriksa kelengkapan laptop yang ingin dibeli, wanita yang berpura-pura jadi pembeli itu seakan buru-buru untuk langsung mentransfer uang agar segera bisa membawa pulang laptopnya.
"Dia enggak, langsung 'mas laptop yang bagus yang mana?'. Terus saya saranin yang kayak gini. Terus 'ya sudah saya mau yang begini'. Dia enggak ngecek sama sekali'. Terus langsung kayak mau bayar, transfer," ungkap Surya.
Usai mengaku telah mentransfer sejumlah uang seharga laptop yang dimaksud, wanita ini pun bergegas ingin membawa laptopnya pulang.
Namun, tindakan itu dicegah oleh Surya lantaran uangnya belum masuk ke rekening toko.
"'Sudah saya transfer ya mas'. Bentar saya cek mutasi dulu. Nah pas waktu saya cek mutasi, saya tanyain atas nama siapa ya, gitu. Terus dia kayak bingung gitu," ujar Surya.
Surya pun meminta bukti foto transfer agar dibuatkan nota. Namun, wanita tersebut malah grasak-grusuk.
"Saya ajak ngomong, dia fokus main hp. Terus dia kasih tunjuk bukti transfer kedua. Terus saya cek mutasi lagi, belum masuk juga. Terus saya minta foto transfer deh, buat laporan toko," tutur Surya.
Setelah itu, wanita tersebut pun seolah mendesak Surya agar segera menyelesaikan transaksi, dengan alasan ingin pulang cepat karena anaknya menangis.
Namun, Surya tetap menahan laptop karena uang sebesar Rp 3,8 juta sesuai harga laptop tidak kunjung masuk ke rekening toko.
"Alasannya, anaknya di rumah sudah nangis-nangis. Dia penginnya buru-buru, penginnya laptop segera dibawa.
Baca juga: Penipuan Modus Rekrutmen Kerja, Oknum PNS Tangsel Juga Tipu Polisi hingga Rp 80 Juta
"Saya tahan, enggak boleh. Orang di sini belum ada uang masuk, masa dia mau bawa laptop itu. Saya tahan pokoknya," tambahnya.
Lantaran kian curiga, Surya pun memanggil teman di toko sebelahnya untuk minta ditemani. Ia takut terjadi sesuatu karena bertugas sendirian di toko saat itu. Saat teman Surya datang, oknum pria satunya langsung bergegas pergi meninggalkan toko.
Surya tidak sadar, rupanya mouse laptop yang masih baru sudah diambil oleh oknum pria tersebut.
"Saya mulai inisiatif manggil teman di sebelah buat jaga-jaga. Nah, waktu temen saya ke sini, si (pelaku) cowo nya itu langsung pergi ke motor. Tapi mouse sudah dibawa sih, tapi enggak apa-apa lah. Mouse langsung dia masukkan ke tas," kata Surya.
Meski masih sempat berdebat lagi dengan Surya, namun oknum wanita tersebut langsung menyusul rekan pria nya bergegas meninggalkan toko.
Baca juga: Terjerat Kasus Penipuan dan Penggelapan, Oknum PNS Tangsel Diberhentikan Sementara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.