Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru "Pak Cik", Bandar Narkoba Asal Malaysia yang Edarkan 12,7 Kg Sabu di Indonesia

Kompas.com - 22/11/2023, 21:20 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi memburu bandar narkoba asal Malaysia yang mengedarkan 12,7 kilogram sabu ke Indonesia lewat para pengedar.

Para pengedar tersebut kini sudah diringkus polisi. Mereka mengaku mendapatkan sabu dari warga negara Malaysia yang dipanggil Pak Cik alias Aloy.

"(Pak Cik) DPO, itu (dia) bandar besarnya yang kami cari," tutur Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani di kantornya, Rabu (22/11/2023).

Dani menduga, Pak Cik mengedarkan narkoba bukan hanya ke daerah Bekasi dan sekitarnya.

"Yang namanya Pak Cik itu sudah beberapa lokasi dan dia termasuk yang pengedarannya cukup besar," ujar dia.

Baca juga: Polres Bekasi Tangkap 4 Pengedar Narkoba Jaringan Malaysia, 12,7 Kg Sabu Disita

Adapun sabu seberat 12,7 kilogram itu dibungkus kemasan teh china. Satu kemasan teh berisi 1 kilogram sabu.

"Itu barang bukti dari luar semua. Kami tahunya dimasukkan dari Malaysia, apakah itu diproduksi di sana atau tempat lain, itu kami belum tahu," tutur Dani.

Saat ini, Polres Metro Bekasi Kota masih terus mendalami kasus peredaran narkoba jaringan Malaysia tersebut.

"Kami akan lakukan pemeriksaan mendalam soal berapa lama jaringan itu ada, yang pasti kalau jaringan internasional itu mereka akan semakin pintar dan pandai menutupi," kata Dani.

Baca juga: Motornya Oleng Saat Hendak Menyalip, Pelajar Tewas Terlindas Truk di Bekasi

Sebagai informasi, polisi awalnya menangkap tersangka berinisial HD (24) di sebuah apartemen wilayah Bekasi pada Senin (13/11/2023) pukul 21.45 WIB.

Polisi lalu mengembangkan kasus tersebut. Kemudian, polisi menangkap tersangka FN (24) di Jakarta Timur beserta barang bukti 42 gram sabu, Rabu (15/11/2023) pukul 09.00 WIB.

FN mengaku mendapatkan barang haram itu dari tersangka IW (38).

Malam harinya, polisi berpura-pura membeli sabu kepada IW. Saat itulah polisi menangkap IW di apartemen wilayah Bekasi pukul 20.45 WIB.

"Kami lanjutkan penggeledahan di kediaman tersangka IW di Tangerang, kami amankan sekitar 12 kilogram sabu," jelas Dani.

Baca juga: Dinkes DKI Waspadai Kenaikan Kasus Cacar Monyet Usai Acara Musik Internasional di Jakarta

Setelah menangkap IW, polisi kembali melakukan pengembangan dan menangkap tersangka UF (45) beserta sabu 99,61 gram di Pontianak, Kalimantan Barat.

HD dikenai Pasal 127 KUHP tentang Narkotika, IW dan FN disangkakan Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2 juncto Pasal 132 KUHP tentang Narkotika, sedangkan UF disangkakan Pasal 132 KUHP.

Keempat tersangka terancam pidana 20 tahun penjara atau seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com