BEKASI, KOMPAS.com - JS (25) perempuan yang jasadnya ditemukan dalam kondisi mulut, tangan dan kaki terlakban di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, dikenal tetangga tinggal di kontrakan bersama seorang pria.
Lia (28) anak pemilik kontrakan mengatakan, keduanya mengaku sebagai suami-istri ketika hendak menyewa kontrakannya.
"Ngaku-nya gitu, yang ngaku dua-duanya. Pada saat mau ngontrak itu, mereka ngaku suami-istri, bawa anak, tapi katanya itu anak saudara," ujar Lia (28) saat ditemui di lokasi, Sabtu (8/12/2023).
Namun, pria yang mengaku suami JS dan diduga kuat menjadi pelaku pembunuhan berdalih saat diminta bukti surat nikah dan identitas Kartu Tanda Penduduk.
Baca juga: Jenazah Wanita di Cikarang Timur Diduga Telah Meninggal Dunia 4 Hari
"Katanya surat nikahnya ketinggalan di kampung, KTP-nya juga di kampung, bayarnya juga baru setengah," ujar Lia.
Lia menuturkan, pria itu kemudian menjanjikan akan menyertakan bukti surat nikah pada pembayaran pelunasan setelah gajian.
"Kata dia (terduga pelaku), nanti kalau gajian setengah dibayar, soalnya kan memang masuk di tanggal tua, jadi sekalian sama surat nikah pas ngelunasin," paparnya.
Lia menuturkan, biasanya ia selektif dalam menerima penyewa. Namun melihat permohonan pasangan itu, ia merasa tak tega.
Sebab, korban dan terduga pelaku datang bersama anak kecil untuk menyewa kontrakan pada malam hari.
"Ke sininya sama anak kecil kan, malam-malam. Jadi lihatnya enggak tega, nyarinya malam, akhirnya (Bapak dan Ibu saya) mau terima," ujar dia.
Baca juga: RS Polri Tak Temukan Tanda Kekerasan pada Mayat Perempuan Terlakban di Cikarang Timur
Lia menuturkan, keduanya baru menyewa kontrakan selama seminggu sebelum penemuan mayat JS, tepatnya Jumat (8/12/2023) sore.
Atas pembunuhan JS sendiri, Lia menyesalinya. Ia berharap pelaku diberikan hukuman setimpal.
Sebelumnya diberitakan, Kepala RS Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto mengatakan, korban berinisial JS diduga meninggal dunia karena diracun.
Hal itu diketahui berdasarkan keterangan yang diperoleh dari penyidik Polres Metro Bekasi.
"Sudah ketemu (ditangkap) itu pelakunya, pacarnya sendiri. Menurut penyidik, kalau pacarnya (JS) itu diracun," kata Hariyanto saat dihubungi, Sabtu (9/12/2023).
Meski begitu, Hariyanto belum dapat memastikan jenis racun yang diduga menjadi penyebab kematian JS.
Saat ini, dokter forensik RS Polri Kramatjati sudah mengirimkan sampel toksikologi JS ke Puslabfor Polri.
Sementara itu, Wakasat Reskrim Polres Bekasi Kompol Widodo Saputro mengatakan, kasus dugaan pembunuhan JS telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
"Hasil otopsi saya belum tahu, kelanjutan (kasus) yang tangani Polda Metro," ujar Widodo saat dikonfirmasi, Sabtu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.