Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Taksi “Ngetem” Depan Halte Fatmawati, Bus Transjakarta Berhenti Tidak pada Tempatnya

Kompas.com - 15/01/2024, 21:54 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah taksi konvensional parkir di depan Halte Fatmawati, Jalan TB Simatupang, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2024).

Berdasarkan pantauan Kompas.com pukul 20.20 WIB, taksi tersebut parkir dan memakan bahu jalan sampai kira-kira 300 meter.

Taksi berwarna biru muda itu juga terparkir dua banjar, yang juga memakan bahu jalan hingga dua meter.

Oleh karena itu, para calon penumpang yang tengah menunggu bus metrotrans tidak akan melihat bus listrik tersebut karena pandangan terhalang parkir taksi.

Baca juga: Penggantian Nama Halte Transjakarta Disebut Harus Disosialisasikan ke Masyarakat

Dengan begitu, kebanyakan para calon penumpang memilih berdiri dan tidak duduk di bangku yang telah disediakan di Halte Fatmawati.

Salah satu calon penumpang, Bona (31), merasa dirugikan dengan banyaknya taksi yang parkir sembarangan.

“Enggak tahu kenapa ya mereka selalu parkir di sana. Saya heran. Kita yang mau naik transjakarta jadi terhalang,” kata Bona saat ditemui Kompas.com di Halte Fatmawati, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin.

Alhasil, Bona secara terpaksa maju beberapa langkah dari Halte Fatmawati karena bus metrotrans tidak berhenti pada tempatnya.

Baca juga: Dishub DKI: Stiker Heru Budi di Halte Transjakarta untuk Sosialisasi Pemilu Damai

“Ya begini, akhirnya saya maju sedikit, tidak di halte, transjakarta juga sama, (berhenti) enggak pada tempatnya,” tutur Bona.

Volume kendaraan di Jalan TB Simatupang pada Senin malam tampak padat.

Sebab, pada jam tersebut, banyak orang "berlomba-lomba" pulang ke rumah masing-masing setelah mencari nafkah.

Namun, di tengah perjalanan, para pengendara motor dikejutkan dengan berhentinya Metrotrans yang tidak pada tempatnya. Suara klakson nyaring terdengar.

“Yang kasihan itu yang para pengendara motor. Gara-gara metrotrans enggak bisa berhenti di depan halte persis, pengendara jadi kaget,” ucap Bona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com